--
"Berdasarkan strukturnya, diperkirakan masyarakat baru membuat tempat peribadahan dan area pertanian setelah menghuni lokasi tersebut dalam kurun waktu yang cukup lama," Ujar Si Sejarawan UNS Itu.
Menurutnya, area permukiman di Situs Liyangan terdiri atas empat bagian dengan bentuk yang cukup bertingkat.
"Area pertama yang berada di paling atas untuk peribadahan, tempat pemujaan bernuansa Hindu, karena terdapat lingga yoni serta beberapa batur atau pelataran candi," ujarnya.
Disisi lain, pada area kedua terdapat pelataran yang luas yang merupakan wilayah tempat tinggal penduduk.
Lanjut Turun ke halaman ketiga Situs Liyangan, ditemukan sebuah candi. Dibandingkan dengan area paling bawah, ada sebuah petirtaan atau kolam pemandian kuno.
BACA JUGA:Jejak Spiritual dan Sejarah: 5 Tempat Wisata Religi yang Wajib Dikunjungi di Palestina
"Karena menurut tradisinya, sebelum masuk rumah biasanya masyarakat akan zaman dulu akan membersihkan diri," ucap Rendra.
Tak hanya itu saja, di samping wilayah situs juga ditemukan jalan setapak berupa bebatuan dan saluran air kuno.
Pada bagian atas, terdapat juga sebuah bekas rumah kayu, lengkap dengan jendelanya. Diketahui rumah ini diamankan dengan memberi semacam tenda pelindung untuk menangkal panas dan hujan.
Ternyata tak hanya peneliti saja, masyarakat Sekitar hingga umum yang penasaran akan adanya Situs Liyangan boleh berkunjung dengan memberikan biaya seiklasnya.
BACA JUGA:Mengenal Situs Bersejarah: 5 Destinasi Wisata Religi di Palestina
Contohnnya Heni (23) Pengunjung asal Wonosobo, mengatakan Ia datang ke Situs Liyangan karena ingin tahu tentang adanya permukiman yang kabarnya pernah hilang.
"Hanya baca di media, tetapi belum pernah ke sini langsung, datang bersama adik," Ujar Heni.
Kunjungannya di Situs Liyangan untuk pertama kali cukup menjawab rasa penasarannya selama ini.