Salahsatu faktanya, susunan kolom balok batu situs yang ada dipuncak bukit ini benar benar unik.
Tahukah kamu, jika balok balok batu sengaja disusun, ya bisa! Namun, tahu kamu, jika ribuan balok batu tersebut bukan sengaja dipahat.
BACA JUGA:Sudah Dipastikan Legenda Atlantis Kota Yang Hilang Ada Di Indonesia? Ini Faktanya!
Para pakar menilai balok batu tersebut alami terbentuk secara alam. Tidak dibuat manusia, melainkan hasil proses geologis
Proses pembentukanya, ketika aliran magma membeku, seperti terbentuknya retakan-retakan poligonal ketika lumpur mengering.
Di pelataran undak pertama, pemandangan menakjubkan terhampar dari seluruh konstruksi situs yang disusun dari kolom-kolom batu berdimensi kebanyakan segi lima, dengan permukaannya yang halus.
Batu-batu itu dipasang melintang sebagai tangga dari kaki bukit sampai pintu masuk situs. Di puncak bukit, pada pelataran pertama, pintu gerbangnya diapit kolom batu berdiri.
BACA JUGA:Terjawab! Para Ahli Dunia Menjawab Misteri dan Fakta Seputar Situs Gunung Padang. Cek Ulasannya
Proses pembentukan asal muasal balok batu situs Gunung Pasang dinilai juga mirip dengan yang ada Irlandia, SITUS TANGGA SEGI ENAM RAKSASA, tepatnya di Giant Causeway.
Balok segi enam tersebut semuanya terjadi saat proses pendinginan lava menjadi batuan beku yang umumnya berjenis batu andesit.
Gunung Padang sendiri diperkirakan terbentuk dari hasil pembekuan magma, sisa gunung api purba era Pleistosen Awal, 21 juta tahun lalu.
Para pakar menilai, gunung itu adalah sumber alamiah kolom batu penyusun konstruksi situs, terbukti dari berserakannya kolom-kolom batu alamiah yang bukan dari reruntuhan situs yang banyak ditemukan di kaki Gunung Padang.
BACA JUGA:Beruang Masuk Pemukiman Tewas Diburu Warga, Kapolsek PAU Ambil Tindakan Ini
Dikutip dari sejumlah sumber, batu-batu sejenis bisa dengan mudah digali dari kaki Gunung Padang.
Guru Besar Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjajaran, Prof Dr Adjat Sudrajat memaparkan, Gunung Padang terbentuk dari letusan gunung api purba Karyamukti lebih dari 10.000 tahun lalu.
"Gunung Padang tidak terlepas sebagai rangkaian gunung api-gunung api aktif di Indonesia. Karena sudah istirahat lebih dari 10.000 tahun maka gunung ini tidak akan menimbulkan bahaya," kata Adjat dalam Seminar Nasional 'Situs Gunung Padang dan Permasalahannya' di Aula PSBJ Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.