BACA JUGA:Mitos atau Fakta. Atlantis yang Hilang Sudah Ditemukan di Gunung Padang
Pasukan Bhayangkara adalah Pasukan Elite
--
Dalam buku tersebut disebutkan pula bahwa Pasukan Bhayangkara bukanlah pasukan infanteri biasa.
Selain memiliki fisik yang lebih kuat, pasukan ini hanya menggunakan senjata berupa pedang, tombak, panah, dan tameng.
Sementara keris tidak digunakan dan hanya dianggap sebagai pelengkap pakaian. Pasukan Bhayangkara juga tidak mengenakan baju zirah, karena harus melakukan gerakan yang cepat dan senyap.
Walau begitu, pendapat mengenai Pasukan Bhayangkara tersebut masih diperdebatkan oleh para sejarawan.
Terdapat dugaan bahwa jumlah divisi Pasukan Bhayangkara tidak jauh berbeda dengan pasukan elite pada era modern, yang juga menggunakan telik sandi (mata-mata), infantri, dan pengawalan.
BACA JUGA:Mengapa Prabu Brawijaya Sampai Tega Mengutuk Adipati Cepu Serta Keturunannya, Ini Dia Alasannya
Tugas Pasukan Bhayangkara di Era Gajah Mada
Pasukan Bhayangkara yang dipimpin Gajah Mada pernah bertugas menjaga Raja Jayanegara yang tengah dalam persembunyiannya dari pasukan Ra Kuti di Desa Bedander.
Pada saat pemberontakan tersebut, Ra Kuti mengadakan sayembara bahwa siapa saja yang dapat menunjukan dimana Jayanegara berada akan diberi hadiah satu pundi-pundi berisi uang emas.
Saat itu, Gajah Mada memberi amanat untuk ditaati dan dijalankan oleh anggota Pasukan Bhayangkara yang dipimpinnya, yaitu:
- Pasukan Bhayangkara Satya Haprabu, artinya harus memiliki sikap setia dan patuh kepada raja, karena raja merupakan penjelmaan Tuhan di dunia. Sehingga perkataan raja sama dengan perintah Tuhan yang harus dipatuhi.
- Pasukan Bhayangkara Hanyaken Musuh, artinya memilih tindakan untuk selalu melenyapkan musuh. Hal ini karena saat itu terdapat pasukan lawan yang ingin merebut tahta dan mengganggu ketentraman kerajaan.