PAGARALAMPOS.COM - Situs megalitik yang mengundang kekaguman, yakni Gunung Padang. Gunung Padang terletak di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, telah menjadi daya tarik utama bagi wisatawan dan peneliti sejarah.
Gunung Padang, memiliki makna dalam bahasa setempat yaitu 'Gunung Terang' menarik perhatian karena fenomena suara musikal dan cahaya terang yang sering terjadi pada malam-malam tertentu di tempat ini.
Meski bukanlah gunung aktif, Gunung Padang sebenarnya merupakan sebuah bukit dengan ketinggian sekitar 885 meter di atas permukaan laut (MDPL).
Perjalanan menuju Situs Gunung Padang membutuhkan waktu tempuh sekira 1,5 jam atau sejauh 45 kilometer dari pusat Kota Cianjur. Jika Anda berasal dari Jakarta, jaraknya sekitar 165 kilometer, sementara dari Bandung sekitar 110 kilometer.
BACA JUGA:Polri Ungkap Sindikat Perdagangan Bayi, Ada Yang Dibandrol 23 Juta
Isu piramida yang tengah berembus kencang sedikit banyak mempengaruhi. Meski tak sampai menggoyahkan keyakinan mereka, gunung ini adalah bagian dari peradaban Sunda kuno yang tinggi.
Sebagian warga juga mempercayai gunung ini memiliki aura kuat agar doa terkabul. Tak ayal, teras kelima dan terkecil pada bagian Gunung Gede dianggap sebagai tempat paling suci. Mereka pun kerap memasang kemenyan sebagai bagian dari upacara ritual.
Tak cuma urusan spiritualitas, situs megalitik Gunung Padang ibarat rumah musik masyarakat masa silam. Ada sejumlah batu yang jika dipukul akan mengeluarkan bunyi tangga nada.
Sejumlah warga juga menggelar ritual ketika embun mulai membasahi daun. Bagi yang percaya kekuatan spiritual lebih kental pada malam hari menyisakan begitu banyak cerita tentang sebuah gunung.
Tentang masa lampau yang memiliki banyak dimensi sejarah dan peradaban.
BACA JUGA:Polri Ungkap Sindikat Perdagangan Bayi, Ada Yang Dibandrol 23 Juta
Tak jauh dari Gunung Padang, Gunung Gede yang dianggap pusat kekuatan magis juga menyimpan cerita tersendiri.
Warga meyakini di gunung inilah Prabu Siliwangi dan pasukannya mengalami moksa hilang entah kemana meninggalkan dunia fana. Ya, percaya atau tidak namun mitos ini masih terdengar ceritanya turun temurun.
Cerita detail situs megalitikum peradaban purba ini memiliki susunan balok batu, punden berundak.
Dikutip dari sejumlah sumber, jika bentuk luas area situs yang dikelilingi punden berundak ini, sedikitnya memiliki dua lahan yang berlokasi di atas dan bawah.