Pajajaran Hancur Ditangan Kesultanan Banten, Kok Bisa? Majapahit Saja Gagal, Begini Ceritanya!

Sabtu 11-05-2024,16:21 WIB
Reporter : Almi
Editor : Almi

Setelah diangkat sebagai raja, Raden Wijaya kemudian bergelar Kertarajasa Jayawardhana.

Konon kekuasaan kerajaan Majapahit membentang begitu luas, namanya disegani berbagai kerajaan di Asia.

BACA JUGA:Silsilah Kerajaan Majapahit Dan Pajajaran, Ternyata Begini Kisah Kedua Kerajaan Besar Di Indonesia Ini!

Meski berhasil mempersatukan wilayah Nusantara, Majapahit tidak bisa menguasai Pajajaran atau Sunda yang kecil.

Kerajaan Sunda bukanlah kerajaan lemah. 

Pusat pemerintahan atau ibu kota terakhir Pajajaran sebelum hancur oleh pasukan Islam dari Demak dan Banten berada di sebuah kota bernama Dayo.

Para ahli meyakini, Dayo yang dimaksud adalah kawasan yang meliputi Kabupaten Bogor dan Kota Bogor di Jawa Barat saat ini.

Raja memiliki istana yang sangat megah, dibangun dengan 330 pilar kayu setinggi lima depa, dengan ukiran indah di atasnya.

BACA JUGA:Menguak Misteri Makam di Gunung Salak yang Angker, Lantas Makam Siapa Sajakah Disana?

Kemudian pada 1856, Administrator orientalis dan kolonial John Crawfurd (1783-1868), berhasil memecahkan soal misteri lokasi Kota Dayo.

Lokasi Keraton Pakuan terletak pada lahan lemah duwur.

Yakni di atas bukit yang diapit oleh tiga batang sungai berlereng curam, yakni Cisadane, Ciliwung (Cihaliwung) dan Cipaku (anak Cisadane).

Kemudian, di tengahnya mengalir Sungai Cipakancilan yang ke bagian hulu sungainya bernama Ciawi.

BACA JUGA:Inilah 5 Suku Di Sulawesi Utara, Salah Satunya Merupakan Keluarga Kerajaan!

Pakuan terlindung oleh lereng terjal pada ketiga sisinya, namun di sisi tenggara kota berbatasan dengan tanah datar dan terdapat benteng (kuta) yang paling besar.

Pada bagian luar benteng terdapat parit yang merupakan bentuk negatif dari benteng tersebut.

Kategori :