Di bawah kepemimpinan Raja Hayam Wuruk, penaklukkan daerah-daerah yang belum mengakui kedaulatan Majapahit terus berlangsung.
BACA JUGA:Ayo Mengenal 5 Suku Sulawesi Utara, Bahkan Ada Yang Kebal Dengan Senjata Lho!
Selama 21 tahun menjadi mahapatih, yakni antara 1336-1357 M, Gajah Mada berhasil melaksanakan misinya untuk menyatukan nusantara di bawah kekuasaan Majapahit.
--
Lebih dari 30 wilayah berhasil dikuasai, di antaranya Bedahulu (Bali), Lombok, Palembang, Swarnabhumi (Sriwijaya), Tamiang, Samudera Pasai, Pulau Bintan, Tumasik (Singapura), Semenanjung Malaya, Kapuas, Katingan, Sampit, Kotalingga (Tanjunglingga), Kotawaringin, Sambas, Lawai, Kandangan, Landak, Samadang, Tirem, Sedu, Brunei, Kalka, Saludug, Solok, Pasir, Barito, Sawaku, Tabalong, Tanjungkutai, dan Malinau.
Seluruh wilayah yang luas tersebut diayomi dengan semboyan "Bhineka Tunggal Ika, tan hana dharma mangrwa, dan Mitreka Satata", yang artinya, meskipun berbeda-beda, tetapi tetap satu, sebab tidak ada dharma (kewajiban) yang berbeda.
Ketika Prabu Hayam Wuruk memerintah, wilayah Kerajaan Majapahit pun semakin luas, yakni hingga mencapai Gurun, Sukun, Taliwung, Sapi Gunungapi, Seram, Hutankadali, Sasak, Batayan, Luwuk, Makassar, Buton, Kunir, Galiyan, Salayar, Sumba, Muar (Saparua), Solor, Bima, Wandan (Banda), Ambon, Wanin, Seran, Timor, dan Dompo.
Namun, sedikit catatan bagaimana penaklukkan Majapahit atas beberapa wilayah di Asia Tenggara.
Menurut Factdetails, kekuasaan Majapahit mencapai puncaknya pada pertengahan abad ke-14 di bawah kepemimpinan Raja Hayam Wuruk dan perdana menterinya, Gajah Mada.
Beberapa ahli berpendapat bahwa wilayah Majapahit meliputi Indonesia saat ini dan sebagian Malaysia, tetapi yang lain berpendapat bahwa wilayah intinya terbatas di Jawa timur dan Bali.
Meskipun demikian, Majapahit menjadi kekuatan yang signifikan di wilayah tersebut, mempertahankan hubungan reguler dengan Bengal, Cina, Champa, Kamboja, Annam (Vietnam Utara), dan Siam (Thailand).
BACA JUGA:5 Suku Asli Yang Ada di Provinsi Sumatera Selatan, Nomor 1 Merupakan Keturunan Majapahit
Hayam Wuruk, juga dikenal sebagai Rajasanagara, memerintah Majapahit pada 1350–1389 M. Pada masanya, Majapahit mencapai puncaknya dengan bantuan perdana menterinya, Gajah Mada.
Di bawah komando Gajah Mada (1313-1364 M), Majapahit menaklukkan lebih banyak wilayah.
Pada tahun 1377, beberapa tahun setelah kematian Gajah Mada, Majapahit mengirimkan serangan laut hukuman terhadap Palembang, berkontribusi pada berakhirnya kerajaan Sriwijaya.