PAGARALAMPOS.COM - Meski sudah sangat lama runtuh, sisa-sisa kejayaan era Majapahit masih dapat disaksikan berdasarkan fakta sejarah. Demikian juga mengenai keturunannya, menurut beberapa sumber yang didapat detikEdu, ada salah satu suku di Indonesia yang disebut sebagai keturunan Majapahit.
Suku yang disebut sebagai keturunan Kerajaan Majapahit adalah suku Tengger. Dicatat dalam buku Filsafat dan Kearifan dalam Agama dan Budaya Lokal karya Syarif Hidayatullah dkk., suku Tengger turut meyakini mereka adalah keturunan langsung Majapahit.
Sejak awal Kerajaan Majapahit, Tengger sudah diakui sebagai tanah hila-hila, artinya tanah suci. Penghuni di dalamnya diklaim sebagai abdi bidang kerohanian Sang Hyang Widi Wasa.
Suku ini dikenal taat dalam agama. Mereka masih memegang kepercayaan atas roh dan alam gaib. Apapun yang mempunyai tenaga atau kekuatan, mereka meyakini dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu usaha manusia.
BACA JUGA:Jangan Sampe Gak Tau! 5 Suku Asal Sumatera ini Ternyata Keturunan Majapahit Loh
Adanya kontinuitas dan rasa identitas yang mempersatukan semua anggotanya serta memiliki sistem kepemimpinan sendiri.
Nah berikut ini kami sajikan beberapa suku yang ada di Sumsel, Simak ya!
1. Suku Semendo
Suku Semendo berada di Kecamatan Semendo, Kabupaten Muara Enim, Propinsi Sumatera Selatan. Menurut sejarahnya, suku Semendo berasal dari keturunan suku Banten yang pada beberapa abad silam pergi merantau dari Jawa ke pulau Sumatera, dan kemudian menetap dan beranak cucu di daerah Semendo.
Hampir 100 persen penduduk Semendo hidup dari hasil pertanian, yang masih diolah dengan cara tradisional. Lahan pertanian di daerah ini cukup subur, karena berada kurang lebih 900 meter di atas permukaan laut.
Ada dua komoditi utama dari daerah ini : kopi jenis robusta dengan jumlah produksi mencapai 300 ton per tahunnya, dan padi, dimana daerah ini termasuk salah satu lumbung padi untuk daerah Sumatera Selatan.
BACA JUGA:8 Rekomendasi Model Rambut Pendek Terkeren, Pixie Hair Aja Lewat!
Adat istiadat serta kebudayaan daerah ini sangat dipengaruhi oleh nafas keIslaman yang sangat kuat. Mulai dari musik rebana, lagu-lagu daerah dan tari-tarian sangat dipengaruhi oleh budaya melayu Islam.
Bahasa yang digunakan dalam pergaulan sehari-hari adalah bahasa Semendo. Setiap kata pada setiap bahasa ini umumnya berakhiran "e."
2. Suku Komering