1. Suku Asmat
Suku Asmat terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu masyarakat yang tinggal di daerah pesisir dan yang tinggal di daerah pedalaman.
Meski berasal dari suku yang sama, namun Suku Asmat yang tinggal di pesisir dan pedalaman sangat berbeda.
Perbedaan mereka dapat dilihat dari cara hidup sehari-hari, dialek bahasa yang digunakan, ritual adat, dan struktur sosialnya.
Suku Asmat yang tinggal di daerah pesisir tersebar di sekitar pantai Laut Arafuru. Sedangkan Suku Asmat yang hidup di pedalaman berada di pegunungan Jayawijaya.
BACA JUGA:Menjadi Incaran Para Kolektor Kaya! Koin Kuno Dibanderol Harganya Sampai Puluhan Juta!
2. Suku Dani
Suku Dani adalah kelompok masyarakat yang mendiami Lembah Baliem. Suku ini telah tinggal di lembah selama sekitar ratusan tahun yang lalu.
Secara umum, Suku Dani bermukim di wilayah pegunungan tengah Papua. Namun, orang-orang Dani bukan satu-satunya suku yang bermukim di wilayah tersebut.
Selain di tempat ini, Suku Dani juga bermukim di Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Puncak Jaya.
Orang-orang Dani umumnya berkerja sebagai petani. Mereka dikenal sangat terampil dalam bertani dan telah menggunakan peralatan yang cukup maju di masa lalu.
Contoh alat-alat pertanian yang digunakan adalah pisau dan kapak batu yang terbuat dari bambu ataupun tulang binatang.
BACA JUGA:Inilah Manfaat uPisang Ambon Untuk Tubuh yang Sehat!
Suku Dani juga membuat tombak dari kayu galian yang dikenal sangat kuat dan berat. Masyarakat Dani yang tinggal di Lembah Baliem lebih suka disebut sebagai Suku Parim atau Suku Baliem.
Mereka memiliki kerpecayaan terhadap roh. Setidaknya ada 2 roh keparcayaan masyarakat Dani, yaitu Suangi Ayoka yang merupakan roh laki-laki, dan Suangi Hosile yang merupakan roh perempuan.
Mereka juga mempercayai kekuatan sakti dari nenek moyang yang disebut dengan Atou. Kekuatan ini hanya diturunkan kepada anak laki-laki.