Di Bengkulu Selatan, masyarakat setempat meyakini jika daerah Sebakas yang berada di antara Kecamatan Pino dan Kecamatan Air Nipis juga pernah di sambangi Si Pahit Lidah.
BACA JUGA:Si Pahit Lidah VS Si Mata Empat, Pertarungan Pendekar Legendaris Sumatera Selatan!
Tempat itu diberi nama oleh masyarakat Bengkulu Selatan dengan sebutan Dusun Tinggi.
Saat ini tidak ada bekas atau tanda tanda kalau tempat itu pernah menjadi dusun atau desa.
Ada beberapa tempat di situ yang sering dijadikan tempat ziarah oleh beberapa orang. Konon tempat itu adalah makam puyang.
Dulu ceritanya tempat itu adalah dusun dan dihuni oleh banyak orang, namun tempat itu dikutuk oleh si Pahit Lidah sehingga hilang dari pandangan manusia atau disebut dusun kelam oleh masyarakat setempat.
BACA JUGA:Wow! Selain Pixie Hair Cut, Nih 6 Gaya Potongan Rambut Yang Wajib Kamu Coba
Masih banyak versi lain tentang cerita Si Pahit Lidah. Bahkan ada beberapa situs batu di Sumatera Selatan disebut masyarakat merupakan manusia yang menjadi batu akibat dikutuk Si Pahit Lidah.
Cerita petualangan Si Pahit Lidah ini berakhir setelah bertarung dengan Si Mata Empat.
Awal kisanya bermula saat Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat ini tidak mau saling mengalah.
Kedua orang ini sama sama ingin diakui sebagai orang yang paling sakti.
Padahal keduanya masih memiliki hubungan kekerabatan, Si Mata Empat merupakan adik ipar Si Pahit Lidah.
Si Pahit Lidah dikenal memiliki kutukan yang mujarab. Apapun yang dia ucapkan akan menjadi kenyataan.
Sedangkan Si Mata Empat seperti namanya dia memiliki sepasang mata di bagian belakang kepala.
Suatu hari Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat membuat kesepakatan untuk menggelar pertarungan di tepi Danau Ranau kawasan Banding Agung.