PAGARALAMPOS.COM - Suku Lani adalah sekelompok masyarakat yang mendiami Kabupaten Tolikara, Papua. Salah satu ciri khas dan kebiasaan Suku Lani adalah gemar bertani dan berburu. Selain itu, Menafe, Morib, dan Pelamonia dalam Makarios: Jurnal Teologi Kontekstual juga turut menegaskan bahwa tradisi berburu ini juga membawa kebiasaan unik bagi masyarakat Lani, yaitu Bakar Batu untuk memasak. Lantas, apa saja sih ciri khas Suku Lani? Untuk lebih jelasnya, pantau artikel ini sampai habis! Suku Lani adalah masyarakat asli Kabupaten Tolikara. Kabupaten ini sebelumnya adalah hasil pemekaran dari Kabupaten Jayawijaya, Papua. Seperti halnya suku-suku di wilayah lain, Suku Lani juga memiliki karakteristik yang menjadi identitasnya, lho. Untuk mengurangi rasa penasaranmu, berikut ini adalah beberapa ciri khas Suku Lani.
BACA JUGA:Selain Untuk Hiburan, Ini Dia 5 Manfaat Olahraga Billiard yang Harus Kamu Tau! 1. Profesi Suku Lani Untuk memenuhi kebutuhan pangannya, Suku Lani mengandalkan hasil bercocok tanam dan berburu. Biasanya, sejumlah tanaman yang dibudidaya masyarakat setempat adalah jagung, umbi-umbian, buah merah, nanas, jeruk, alpukat, dan pisang. Uniknya, Suku Lani laki-laki bukan sekadar berkebun belaka, tetapi juga turut membuat pagar. Adapun Suku Lani perempuan juga turut bekerja di ladang. Hal ini merupakan salah satu bentuk kesetaraan gender yang diterapkan oleh masyarakat Lani.
BACA JUGA:Awas Jangan Asal Cuci! Ini Tips Mencuci Motor Yang Benar 2. Sistem Pemerintahan Sebagai sekelompok masyarakat adat, Suku Lani dipimpin oleh seorang kepala suku. Kepala suku dipilih secara turun-temurun berdasarkan garis keturunan. Namun, calon kepala suku yang akan dipilih juga bukan sembarangan. Mereka harus memiliki sifat pemberani. Nah, upacara adat Bakar Batu yang disinggung sebelumnya adalah tradisi yang dilaksanakan ketika peresmian kepala suku atau kepala distrik. 3. Sistem Pernikahan Pada umumnya, setiap suku memiliki tradisi pernikahan yang berbeda-beda.
BACA JUGA:Hindari Kecurangan, Olahraga Tradisonal di SEA Games Akan dikurangi Sama halnya dengan Suku Lani, mereka menetapkan sejumlah aturan terkait pernikahan. Masyarakat Suku Lani melarang pernikahan dengan sesama marga, sehingga kedua belah pihak harus memiliki marga berbeda. Selain itu, mas kawin yang digunakan berupa babi minimal 5 ekor. Mas kawin tersebut akan diberikan di gereja seekor dan sisanya diberikan pihak perempuan. Suku Lani juga mengizinkan adanya poligami, bahkan seorang laki-laki bisa memiliki 10-15 istri. 4. Aspek Kemasyarakatan Suku Lani sangat menjunjung tinggi dan menghormati perempuan.
BACA JUGA:Hindari Kecurangan, Olahraga Tradisonal di SEA Games Akan dikurangi Hal ini dibuktikan dari pekerjaan yang dilakukan. Perempuan tidak diizinkan untuk bekerja berat, seperti membangun Honai, pagar, membuat kebun, atau pekerjaan berat lainnya. Suku Lani menganggap bahwa perempuan adalah pembawa kesuburan, sehingga harus dijaga serta dilindungi. 5. Rumah Adat Sebagaimana suku-suku di Papua lainnya, Suku Lani juga memiliki rumah adat Honai. Rumah Honai dibedakan menjadi rumah untuk laki-laki, perempuan serta ternak dan dapur. Rumah Honai laki-laki ini bukan untuk tempat tinggal, tetapi ruang diskusi, rapat, hingga berdebat mengenai keamanan wilayah, perang antar suku, dan lain sebagainya.
BACA JUGA:2 Model Rambut Pria Paling Keren Sepanjang Masa Lain halnya dengan rumah Honai perempuan yang diperuntukkan bagi ibu-ibu dalam mendidik anak-anaknya. Pendidikan yang diberikan pun bersifat umum dan dilakukan secara terus-menerus. Nah, itulah beberapa ciri khas Suku Lani asal Papua. Menarik, bukan? Kini kamu telah menambah wawasan kebangsaan lagi tentang etnis di Indonesia.*