PAGARALAMPOS.COM - Mengenal Lebih Dekat Suku Minangkabau, Budaya Hingga Pradabannya
Suku Minang berasal dari Sumatera Barat. Suku Minang atau Minangkabau merupakan suku mayoritas di wilayah Sumatera Barat. Orang Minang memiliki tradisi dan ciri khas yang masih lestari hingga kini.
BACA JUGA:Asal Mula Suku Kisam, Budaya dan Agamanya Sejarah Suku Minangkabau Konon nenek moyang suku Minangkabau adalah keturunan Iskandar Zulkarnain atau Alexander The Great. Orang Minang merupakan salah stau bagian dari rakyat Deutro Melayu atau Melayu Muda yang melakukan migrasi dari daratan Cina Selatan menuju Pulau Sumatera. Migrasi ini terjadi sekitar 2.000 hingga 2.500 tahun yang lalu. Mereka masuk dari arah timur Pulau Sumatera, kemudian menyusuri aliran sungai Kampar hingga ke dataran tinggi. Wilayah inilah yang kemudian menjadi kampung halaman orang Minang.
BACA JUGA:Mengenal Suku Mentawai dan 4 Marga Besarnya Orang Minang dan Melayu pada awalnya dianggap sama. Hingga pada abad ke-19, penyebutan orang Minang dan orang Melayu mulai dibedakan berdasarkan tradisi matrilineal dan patrilineal. Hukum adat Minangkabau menjalankan sistem kekerabatan matrilineal hingga saat ini kini. Sementara adat istiadat Melayu menjalankan sistem kekerabatan patrilineal. Suku di Minangkabau Etnis Minangkabau terbagi menjadi banyak klan atau suku. Budaya Minangkabau dibentuk oleh Datuk Ketumanggungan dan Datuk Perpatih Nan Sebatang.
BACA JUGA:Kasad Peduli Pendidikan Santri, Ponpes An-Nawawi Tanara Dibantu Kendaraan Operasional Di masa awal pembentukan budaya Minang, hanya ada 4 suku awal, yaitu Klan Koto, Klan Bodi, Suku Caniago, dan Klan Piliang. Keempat klan ini terbagi menjadi 2 sistem kekuasaan adat yang disebut sebagain Kelarasan. Kelarasan Koto Piliang berkembang menjadi sistem aristokrat. Sementara Kelarasan Bodi Caniago berkembang dengan menganut sistem konfederasi. Nama-nama klan atau suku dari etnis Minangkabau berasal dari bahasa Sansekerta. Bahasa Sansekerta adalah jenis bahasa yang mendapat pengaruh dari bahasa Hindu dan Buddha yang sangat berkembang di kala itu.
BACA JUGA:Enola Holmes, Kisah Petualangan Seorang Detektif Muda dalam Perspektif Perempuan (04) Seiring dengan perkembangan budaya dan bahasa Minang, nama-nama tersebut kemudian berkembang pengucapannya sesuai dengan logat orang Minang. Selanjutnya, bahasa yang berkembang tersebut mendapat pengaruh dari agama Islam.*