Indonesia vs Thailand : Laga Panas yang Menciptakan Sebuah Sejarah

Rabu 17-05-2023,16:48 WIB
Reporter : Sandi
Editor : Sandi

PAGARALAMPOS.COM – Timnas Indonesia U-22 menciptakan sebuah sejarah di kamboja. Pasalnya, mereka baru saja menuntaskan perlawanan terhadap Thailand secara dramatis yang berlangsung di di Stadion Olympic, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (16/5) malam.

Penantian emas sepak bola selama 32 tahun terbayar sudah di ajang dua tahunan tersebut. Sebelumnya, terakhir kali Indonesia meraih emas cabor sepak bola terjadi di SEA Games 1991 Manila. Hasil ini juga mengantarkan Pelatih Timnas U-22 Indonesia, Indra Sjafri mengulang memori manisnya di Kamboja saat membawa Skuad Garuda Muda menjuarai Piala AFF U-22 2019.

Sejak menit awal, kepercayaan diri pemain begitu tinggi, penguasaan bola unggul atas lawan, dan dominan dalam penyerangan. Marselino Ferdinan mendapatkan dua peluang bagus, tetapi dua sepakannya masih melambung tinggi di sisi kiri atas gawang Thailand. 

Tak berhenti menekan, Timnas U-22 Indonesia kemudian lagi-lagi mendapatkan peluang emas pada menit ke-21. Berawal dari lemparan ke dalam, Alfeandra Dewangga yang didapuk menggantikan Pratama Arhan mampu memberikan assist ciamik, lemparan kencangnya disambut sundulan oleh Ramadhan Sananta sekaligus membawa Indonesia memimpin skor 1-0. 

BACA JUGA:Pixie Hair Cut Viral! 7 Style Rambut Pendek Wanita Kekinian Ini Tak Kalah Keren Lho!

Keunggulan itu tak mengubah tempo permainan. Indonesia tetap menjaga penguasaan bola dan terus mencecar pertahanan Tim Gajah Perang.

Pada masa injury time babak pertama, Indonesia berhasil menambah keunggulan melalui sebuah brace dari penyerang Garuda Muda yakni, Ramadhan Sananta. Umpan panjang Rizky Ridho disambut sontekan manis Sananta, yang menghunjam deras gawang Thailand. Sampai peluit tanda akhir babak pertama, kedudukan tak berubah. Timnas U-22 Indonesia unggul 2-0 atas Thailand.

Memasuki babak kedua, Thailand melakukan sejumlah pergantian. Perubahan tersebut tampaknya berpengaruh positif terhadap permainan Tim Gajah Perang. Terbukti, Garuda Muda kini balik dikurung oleh lawan. Terus menekan, Thailand akhirnya membuka keunggulan lewat gol pemain nomor 11, Anan Yodsangwal. Gol itu menjadi penyemangat bagi Thailand yang terbukti mampu membelah pertahanan kuat Indonesia. 

Jelang laga bubar, Thailand kembali mencetak gol dan berbalik unggul melalui gol yang dicetak oleh Yotsakon Burapha yang membuat skor imbang 2-2 dan memaksa laga dilanjutkan hingga extra time.

BACA JUGA:Bidik Semangat Perubahan, Termotivasi Sosok Orangtua

Pada babak tambahan waktu, Timnas U-22 Indonesia langsung menekan untuk mencetak gol. Mental Garuda Muda tidak turun meski lawan bisa menyamakan kedudukan. Hasilnya, pada menit ke-91, Irfan Jauhari mampu membobol gawang Thailand dan membuat Indonesia kembali unggul 3-2. Tak lama setelah gol tersebut, sebuah Insiden terjadi di pinggir lapangan. Ada salah satu official Indonesia yang dikeroyok oleh penghuni bench Thailand. Laga sempat terhenti beberapa menit dan baru dilanjutkan ketika situasi kondusif. 

Dengan sisa tenaga yang ada, Thailand mencoba terus menekan Indonesia. Mereka berupaya menyamakan kedudukan, tetapi gol tak kunjung datang. Skor 3-2 keunggulan Timnas U-22 Indonesia bertahan sampai babak pertama extra time usai. 

Memasuki babak kedua, Indonesia tampil lebih tenang dan percaya diri. Permainan Skuad Garuda Muda tampak makin baik dan dominan dalam melakukan serangan. Hasilnya, gol keempat bagi skuad Garuda Muda datang. Fajar Fathurachman menambah pundi-pundi golnya di SEA Games dan membawa Indonesia memimpin 4-2.

BACA JUGA:SERU! Ini 5 Wisata Air di Lubuklinggau, Cocok Buat Uji Andrenaline Juga

Keunggulan itu membuat Indonesia makin di atas angin. Garuda Muda bermain lebih tenang dan nyaman. Akhirnya, pada menit ke-120, sebuah gol kembali tercipta. Kali ini, Beckham Putra melengkapi pesta kemenangan Indonesia atas Thailand menjadi 5-2. Sampai peluit panjang dibunyikan, skor tak berubah, Timnas U-22 Indonesia menang 5-2 atas Thailand sekaligus memastikan meraih medali emas SEA Games 2023. Sejarah, bagi Indonesia, penantian 32 tahun terbayar sudah di Kamboja. (*)

Kategori :