PAGARALAMPOS.COM - Danau Ranau Oku Selatan telah menjadi ikon wisata kebanggaan bagi masyarakat Sumatera Selatan dan Lampung.
Lokasinya yang berada di balik perbukitan kaki Gunung Seminung, menawarkan panorama alam yang begitu indah.
Kawasan wisata ini menjadi yang terbesar di pulau Sumatera setelah Danau Toba dan menyimpan berbagai kekayaan alam yang sayang untuk dilewatkan begitu saja.
Jika Anda tertarik berkunjung? Yuk simak terlebih dahulu informasi pentingnya di bawah ini!
BACA JUGA:5 Rekomendasi Wisata Romantis, Salahsatunya Ada Pulau Cinta
Danau ini termasuk danau vulkanik karena tercipta dari gempa besar dan letusan gunung berapi yang kemudian menghasilkan cekungan besar nan dalam.
Sama seperti Danau Toba, ada sebuah daratan di tengahnya yaitu Pulau Marisa yang menjadi pusat sumber air panas. Sehingga kawasan ini menjadi salah satu destinasi favorit para wisatawan yang datang.
Danau ini memiliki kedalaman hingga 228 meter dan luas 125,9 kilometer persegi. Airnya berwarna biru jernih dilengkapi dengan bukit hijau yang mengitarinya.
Karena Danau Ranau terletak di perbukitan dengan Gunung Seminung yang ada di sisi Timur, suasana di sini semakin sejuk dan nyaman. Oleh sebab itu, banyak para pengunjung yang betah berlama-lama di kawasan ini.
BACA JUGA:Mari Menjelajah, Jangan Lewatkan 8 Tempat Wisata Religi di Bali yang Wajib Banget Kamu Kunjungi
Keindahannya makin terpancar apabila cuaca sedang cerah, karena warna biru dari danau akan semakin terlihat jelas daripada saat mendung.
Selain itu, banyak produksi ikan air tawar yang bisa Anda nikmati dalam keadaan segar karena nelayan sekitar sering menjual langsung tangkapan mereka ke restoran terdekat.
Karena baru ditangkap dan dimasak, cita rasa yang ditimbulkan begitu khas dan berbeda dari tempat lain.
Macam ikan yang biasa ditangkap dan bisa Anda pesan langsung antara lain ikan mujair, kepar, kepor dan harongan. Selain itu, para pengunjung juga bisa menikmati berbagai komoditas kopi yang menjadi produsen utama masyarakat sekitar.
BACA JUGA:5 Tempat Wisata di Ogan Komering Ilir, Diantaranya Miliki Cerita Legenda Si Pahit Lidah