yaitu ghumah tatahan, ghumah gilapan, ghumah padu tiking, dan ghumah padu ampagh.
BACA JUGA:Eksplorasi Zaman Megalitikum, Mengungkap Sejarah Peradaban Kuno
BACA JUGA:Membuka Sejarah Candi Prambanan, Teryata ada Kisah Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang
Ghumah gilapan merupakan jenis rumah yang memiliki hiasan ukiran di dinding.
Hiasan ini dibuat dengan cara ditatah menggunakan pahat.
Bentuk rumahnya adalah bujur sangkar atau persegi panjang, tidak terlalu panjang, dan tidak pula terlalu lebar.
Rumah ini memiliki tiang penyangga setinggi 1.5 meter dari kayu berkualitas.
BACA JUGA:Sejarah Mesopotamia Kuno, Ketika Pendidikan Hanya Untuk Kaum Elite
BACA JUGA:Eksplorasi Zaman Megalitikum, Mengungkap Sejarah Peradaban Kuno
Ghumah gilapan tidak jauh berbeda dengan ghumah tatahan dari segi bentuk dan ukuran.
Namun, tidak ada ukiran kayu di ghumah gilapan sebagaimana yang ada di ghumah tatahan.
Sementara itu, rumah yang berjenis padu tiking dibangun menggunakan kayu dan bambu.
Adapun padu ampagh adalah jenis rumah adat yang paling berbeda dengan lainnya karena bentuknya lebih sederhana menggunakan komposisi anyaman bambu.
BACA JUGA:Eksplorasi Zaman Megalitikum, Mengungkap Sejarah Peradaban Kuno
BACA JUGA:Profil Provinsi Sumatera Selatan, Melacak Jejak Sejarah dan Pesona Alamnya
Ghumah baghi pada umumnya berukuran 7x7 m atau 8x8 m terdiri dari dua bagian utama.