Mirip dengan makanan bakso yang dibawa pedagang Tiongkok ke Palembang.
Apek pun berkeliling menjual panganan hasil buatannya yang pada saat itu belum memiliki nama.
Ketika ada yang membeli, mereka akan memanggil Apek dengan ujung namanya saja, yaitu "peek..peek", yang menjadi asal mula nama pempek.
Mengenal Celimpungan Khas Palembang
BACA JUGA:Tanda-tanda Kiamat Sudah Dekat? Titik Awalnya Dari Timur, Ini Faktanya!
Celimpungan merupakan makanan khas Palembang yang rasanya tidak kalang dari empek-empek. Makanan ini berbahan dasar sagu serta ikan seperti halnya dengan empek-empek.
Hal yang membedakan adalah dalam bentuk dan kuahnya. Jika Celimpungan memiliki bentuk yang bulat pipih (tipis) dengan diameter 10 cm hampir sama seperti bakso.
Kuahnya terbuat dari santan dengan racikan bumbu lain. Kuahnya berwarna kekuningan akan tetapi tidak pedas. Dengan demikian, para pecinta kuliner yang ingin mencicipi Celimpungan dapat menambahkan sambal goreng untuk menambah sensasi kelezatannya.
Asal Mula Celimpungan
BACA JUGA:Mobil Susah Hidup Pagi Hari! Ini 4 Kemungkinan Penyebabnya
Berdasarkan masyarakat Palembang, awalnya orang ingin mencicipi Celimpungan akan tetapi tanpa saus cuka. Sehingga mereka pun berinovasi dengan menggunakan santan yang berbumbu rempah-rempah seperti kunyit, lengkuas, serai dan lain sebagainya.
Maka akhirnya terbentuknya Celimpungan seperti saat ini. Asal mula nama Celimpungan sendiri berasal dai kata “Cemplung”. Dimana saat memasukkan bakso ikan ke dalam kuah santan yang mendidih menimbulkan suara “plung” yang akhirnya bakso ikan ini dinamakan dengan “Celimpungan”.
Untuk dapat menambah cita rasa nikmat ppda Celimpungan, maka biasanya masyarakat akan menambahkannya dengan taburan bawang goreng, potongan lontong serta kerupuk ikan.
Bagi pecinta pedas, maka dapat menambahkan sambal khas yang bernama sambal merah tumis encer. Kuah Cemplungan yang berwarna kuning tersebut memiliki arti tersendiri yakni meriah atau semarak.*