PAGARALAMPOS.COM – Diinspirasi dari cerita pendek karya Arthur Conan Doyle yang berjudul The Final Problem (1893), sekuel dari film yang sukses mengumpulkan pendapatan sebesar lebih dari US$500 juta selama masa edarnya tersebut, serta mendapat Rating cukup tinggi, 7.4 di IMDb diberi judul ‘Sherlock Holmes: A Game of Shadows’ akan memperkenalkan penonton pada musuh terbesar Sherlock Holmes, Professor James Moriarty.
Sebuah Premis yang menjanjikan sebuah pertemuan antara karakter protagonis utama dengan karakter antagonis utama jelas memang akan menjadi sebuah premis yang menggiurkan.
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Seni Tertua di Indonesia, Memahami Keindahan Warisan Budaya Kuno
Namun, apakah Guy Ritchie berhasil membuat ‘Sherlock Holmes: A Game of Shadows’ mampu tampil lebih baik dari prekuelnya? Sayangnya, jawaban untuk pertanyaan di atas adalah tidak.
Posisi Michael Robert Johnson, Anthony Peckham dan Simon Kinberg sebagai penulis naskah pada Sherlock Holmes yang kini digantikan oleh duo Kieran dan Michele Mulroney, ternyata tidak membuat susunan naskah cerita ‘Sherlock Holmes: A Game of Shadows’ mampu tampil lebih baik.
BACA JUGA:Perspektif Pembangunan Sentra Budaya dan Seni Pagaralam
Walaupun terasa datar di beberapa bagian cerita, serta kurangnya chemistry yang terbentuk antara Robert Downey, Jr. serta dua lawan mainnya, Jude Law dan Rachel McAdams, Guy Ritchie berhasil memberikan sebuah sentuhan yang unik dalam penceritaan Sherlock Holmes (2009).
Yang kemudian berhasil membuat film tersebut mampu tampil menarik bagi banyak penonton film dunia, khususnya bagi mereka yang memang gemar akan plot-plot kisah bernuansa detektif dan misteri.
BACA JUGA:Akulturasi Budaya Islam dan Besemah: Saling Melengkapi, Saling Mewarnai
Ada yang dilebih-lebihkan, ada pula yang dihilangkan, kodrat sebuah sekuel, kita tidak akan lagi melihat seorang Sherlock Holmes (Robert Downey, Jr.) bermain biola di pagi buta untuk mengganggu sobat karibnya, Dr. Watson (Jude Law).
Kita juga tidak akan lagi melihat ‘Sherly’ –panggilan manis untuk Holmes, adu jotos di arena tinju jalanan.
Sebagai gantinya, sekuel ini punya musuh terhebat yang akan menjadi lawan tanding Holmes, Professor Moriarty (Jared Harris).
Selebihnya, Guy Ritchie memakai formula yang sama untuk Sherlock Holmes: A Game of Shadows, sedikit ditambahkan dosis ini dan itu, supaya terkesan ada yang beda di sekuelnya.
BACA JUGA:Bingkai Budaya, Mengenal Kekayaan 14 Sastra Besemah Lama Warisan Leluhur
Moriarty sendiri pernah disebut-sebut di film pertama, tidak pernah diperlihatkan sosoknya secara utuh, tapi punya motif terselubung sendiri di antara aksi kucing-kucingan Holmes dengan Lord Blackwood.