Watson tinggal bersama Holmes selama beberapa tahun di Baker Street 221B, sebelum berpisah karena menikah dengan Mary Morstan pada tahun 1887, tetapi tinggal bersama lagi pasca-kematian istrinya itu.
Induk semang mereka adalah Mrs. Hudson.
Watson berperan ganda dalam kehidupan Holmes, yang pertama sebagai asisten dan kedua sebagai perekam jejak Holmes.
BACA JUGA:Kering Tanpa Budaya? Ini Budaya Pagaralam
Sebagian besar kisah petualangan Holmes ditulis dengan sudut pandang Watson sebagai ikhtisar kasus-kasus paling menarik yang pernah dipecahkan oleh sang detektif.
Akan tetapi Holmes seringkali mengkritik tulisan Watson, yang dianggapnya terlalu sensasional dan umum, alih-alih berupa laporan yang akurat dan objektif.
“Deteksi adalah, atau seharusnya adalah, sebuah ilmu pengetahuan eksakta, dan seharusnya diperlakukan dengan sikap dingin dan tidak emosional, sebagaimana ilmu pengetahuan lainnya.
Kau sudah mencoba mencampurkan sedikit romantisme ke dalamnya, hingga kesannya seperti kalau kau menyisipkan kisah cinta ...
BACA JUGA: 9 Fakta Unik Uma Lengge, Wisata Budaya Di Kabupaten Bima NTB
Beberapa fakta seharusnya ditekan, atau, paling tidak, harus lebih proporsional dalam penyajiannya.
Satu-satunya masalah yang layak disinggung-singgung dari kasus itu hanyalah pemikiran analitis dari pengaruh ke penyebab, dengan mana aku berhasil mengungkap kasusnya.”
Meski demikian, persahabatan dengan Watson merupakan hubungan pertemanan Holmes yang paling intensif.
Dalam beberapa cerita, kepedulian Holmes yang tinggi kepada Watson muncul, tetapi seringkali tidak tampak dari luar karena tertutup oleh ronanya yang dingin.
Sebagai contoh, dalam kisah Petualangan Tiga Garrideb, Watson terluka tembak.
Meski luka tembak itu terbilang cukup ringan, Watson merasa terharu melihat reaksi Holmes: