‘Gunung Bidadari’ dengan Trekking Ekstrem

Selasa 28-03-2023,16:43 WIB
Reporter : BV
Editor : BV

PAGARALAMPOS.COM - Setelah hampir 22 tahun Kota Pagaralam terpisah dari wilayah administratif pemerintah kabupaten Lahat, sejalan dengan berlakunya Otonomi Daerah, kota kecil yang dulunya lengang, dilihat dari penerangan remang-remang lampu jalan, mulai pukul sepuluh malam adalah jam tidur dan kota mati, kini telah jauh berubah. 

Meski demikian, Pagaralam masih tampak alami dan sederhana. 

Masih banyak lingkungan perkampungan dengan dikelilingi rumah-rumah panggung, yang saking tua umur kayunya, performa arsitektur rumah-rumah tradisional yang berkonstruksi tingkat itu berwarna hitam seolah-olah menyiratkan misteri kuno.

BACA JUGA:7 Pesona Indah Tempat Wisata Di Cirebon yang Unik dan Penuh Sejarah

Sementara, di punggung bukit di kaki gunung, di tengah hamparan kebun teh, berdiri kompleks vila peristirahatan milik Pemerintah Daerah Lahat, yang disewakan bisa untuk umum. 

Jalan aspal hot mix sesekali dilalui truk bak terbuka mengangkut para pemetik teh. 

Dempo seperti gunung cinta di tengah belantara tropis. Banyak pendaki yang jatuh hati dengan kedua puncak kembarnya. 

Puncak Dempo di ketinggian 3159 meter di atas permukaan laut, dan puncak Merapi di 3174 mdpl, mengapit padang rumput luas di tengah kedua puncak yang disebut Lembah Panjang Umur.

BACA JUGA:Wajib Dikunjungi! Ini 7 Tempat Wisata di Sungai Penuh Terbaru & Paling Hits

Secara geografis gunung Dempo merupakan mata rantai Bukit Barisan, kawasan dataran tinggi di sepanjang sisi barat pulau Sumatera. 

Tepatnya terletak antara kecamatan Jarai dan kota Pagaralam di provinsi Sumatera Selatan. 

Puncak Dempo di ketinggian 3159 meter di atas permukaan laut dan puncak Merapi di 3174 mdpl, mengapit hamparan plateau, sebuah padang rumput luas di tengah kedua puncak yang disebut Lembah Panjang Umur.

Kalangan pecinta alam menilai Dempo adalah ‘gunung betina’, karena dua puncaknya berbentuk melengkung seperti busur. 

BACA JUGA:7 Tempat Wisata di Kabupaten Tebo Terbaru dan Paling Hits 

Berbeda konturnya dengan peak performace gunung Rinjani di Lombok (3726 mdpl.) misalnya, yang melentik ke atas, selain terkesan lebih tinggi juga tampak ‘jantan’. 

Kategori :