PAGARALAMPOS.COM - Dengan tokoh utama dan pameran utama yang sama dengan film The Da Vinci Code, film ini menceritakan tentang kota Vatikan yang sedang dalam ancaman bahaya ledakan bom antimateri, bersamaan dengan penculikan disertai pembunuhan 4 orang kardinal yang merupakan calon Paus berikutnya.
Film ini merupakan prekuel dari film adaptasi novel Dan Brown, The Da Vinci Code.
Dirilis di bioskop di tahun 2009, film Angels & Demons menuai kontroversi seperti pendahulunya, The Da Vinci Code.
BACA JUGA:Sekilas Sejarah dan Budaya Kota Palembang
Seperti The Da Vinci Code, Angels & Demons juga mendapat seruan boikot, terutama dari keuskupan Vatikan.
Di tahun 2009, surat kabar Vatikan Avvenire melaporkan film tersebut tak dapat diterima.
Dilansir CBC, seorang juru bicara keuskupan Roma menyebut Angels & Demons memiliki pandangan yang berseberangan dengan Katolik Roma.
"Cerita filmnya tak sesuai dengan pandangan kami," ungkap sang juru bicara bernama Monsignor Marco Fibbi itu.
BACA JUGA:Seni dan Budaya Penopang Sektor Pariwisata Pagaralam
Larangan melakukan pengambilan gambar di dua gereja di Roma pun diberlakukan Vatikan.
Yakni di gereja Santa Maria del Popolo dan Santa Maria della Vittoria.
Sementara di film pertama Angels & Demons, The Da Vinci Code membuat marah umat Katolik.
Karena dalam cerita filmnya terselip pengandaian Yesus menikah dan memiliki keturunan, di mana garis keturunan tersebut masih ada sampai sekarang.
BACA JUGA:BNN RI Gelar Kegiatan FGD Nilai Budaya Kerja Secara Hybird
Kontroversi Illuminati: Film Angels & Demons ini juga mengaitkan konflik dalam ceritanya dengan illuminati.