5. Suku Pemberani di Gunung Dempo
Menurut Budayawan Besemah, Bastari Suan, Sukubangsa Besemah atau menurut istilah lokal Besemah Libagh atau Besemah Sekali Nuduh adalah satu kawasan kebudayaan yang berpusat sekitar gunung Dempo (kota Pagaralam) serta menyebar meliputi beberapa suku di Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung dan Jambi.
Suku ini terkenal sebagai suku pemberani dan penjelajah. Istilah Besemah sering juga disebut dengan Pasemah.
Sebenarnya, istilah ini tidak tepat, Pasemah (Pasumah, Passumah), kata Bastari, adalah istilah yang digunakan oleh orang kolonial seperti Inggeris dan Belanda.
Besemah, terdiri dari kata “be” dan “semah”. Be berati ada, sedangkan “semah” adalah nama ikan yang hidup di sungai di sekitar gunung Dempo dan Hulu Sungai Musi.
BACA JUGA:10 Amalan Sunnah Rasulullah SAW di Bulan Ramadhan
Jadi, Besemah adalah sungai yang ada ikan semahnya. Istilah Besemah sendiri, lanjut Bastari, diberikan oleh seorang puyang (leluhur) yang bernama Atung Bungsu.
Suatu ketika masa lampau, puyang Atung Bungsu menemukan ikan semah di sungai Lematang, dan kemudian menamakan kawasan tersebut dengan Besemah.
Menurut legenda, seorang puyang bernama Atung Bungsu adalah salah satu dari 7 orang anak ratu (= raja) Majapahit, yang melakukan perjalanan menelusuri sungai Lematang, akhirnya memilih tempat bermukim di dusun Benuakeling.
Atung Bungsu menikah dengan putri Ratu Benuakeling, bernama Senantan Buih (Kenantan Buih).
BACA JUGA:8 Tips Naik Gunung, Kamu Wajib Tau!
Melalui keturunannya Bujang Jawe (Puyang Diwate), puyang Mandulike, puyang Sake Semenung, puyang Sake Sepadi, puyang Sake Seghatus, dan puyang Sake Seketi yang menjadikan penduduk Jagat Besemah.
Keturunan inilah yang disebut Suku Bangsa Besemah, yang terdiri dari suku-suku dengan bahasa melayu berdialek “e” seperti suku Semende, Gumay, Besemah Ayik Keghuh (di kawasan Empat Lawang), Kikim, Palas Pasemah (di Lampung), Kedurang(di Bengkulu) dan beberapa suku-suku lainnya.
Penulis sejarah Palembang, Johan Hanafiah, dalam sekapur sirih buku Sumatra Selatan Melawan Penjajah Abad 19.
Menyebutkan bahwa perlawanan orang Pasemah (Besemah) dan sekitarnya ini adalah perlawanan terpanjang dalam sejarah perjuangan di Sumatera Selatan abad 19, berlangsung hampir 50 tahun lamanya.
BACA JUGA:6 Tips Aman Puasa Bagi Penderita Stroke