Sebarkan Ajaran Islam di Tanah Besemah, Sastra Tutur Lisan Masuk Abad 17 Masehi

Minggu 29-12-2024,23:19 WIB
Reporter : Pidi
Editor : Almi
Sebarkan Ajaran Islam di Tanah Besemah, Sastra Tutur Lisan Masuk Abad 17 Masehi

PAGARALAMPOS. COM - Ta’dut, Perintah Sholat Lima Waktu Dalam Syair, Seni sastra tutur lisan berperan besar dalam penyebaran ajaran Islam di Tanah Besemah termasuk di Pagaralam.

Lewat tadut, ajaran Islam mudah diterima sekaligus dijalankan masyarakat, salah satu Tadut yang sering didengar yakni:

MALAM ini malam jemahat kah masuk malam Sabtu

Perintah Nabi Muhammad ngajung semayang lime waktu

Malam ini malam Sabtu kah masuk malam Ahad

Semayang lime waktu jangan benagh berbuat jahat………

BACA JUGA:Jejak Kerajaan Islam di Pulau Jawa: Pilar Peradaban dan Warisan Budaya Nusantara

Itulah beberapa contoh syair tadut, yang sebenarnya masih ada sambungannya. Begitu membaca syair ini, otak langsung memberikan respon.

Ada pesan-pesan bagi umat Islam, misalnya untuk melaksanakan sholat lima waktu dalam sehari satu malam.

“Syair-syair tadut memang kental dengan ajaran Islam,”ujar Pemerhati Budaya Besemah Asmadi.

Tadut, menurut Mady-sapaan Asmadi berasal dari Bahasa Arab tahadut yang berarti menghafal berulang-ulang.

BACA JUGA:Bikin Merinding! Ini Makam di Puncak Gunung Salak, No 3 Penguasa Laut Selatan?

Tadut kata dia, pertamakali dibawakan para pedagang Arab untuk menyebarkan ajaran Islam di Tanah Besemah.

Rukun Islam dan rukun  iman misalnya dicontohkannya, dijadikan syair-syair berirama dengan Bahasa Besemah.

“Dengan menggunakan tadut, ajaran Islam mudah diterima,”tutur Mady. 

Kategori :