Pagoda tersebut dibangun pada tahun 2006, selain itu terdapat bangunan klenteng bernama Hok Tjiang Rio / Kuan Im yang dibangun sejak tahun 1962.
Di depan klenteng tersebut terdapat makam Pangeran Tan Bun An dan Putri Fatimah yang berdampingan.
Kisah romantis kedua insan inilah yang menjadi legenda terbentuknya Pulau Kemaro.
2. Jembatan Ampera
Pada mulanya, Jembatan Ampera ini bernama Jembatan Bung Karno, pemberian nama Bung Karno merupakan bentuk penghargaan.
BACA JUGA:Mengenalkan Wisata dan Keramahan Warga Lewat East Java Journey 2023
Kemudian pada tahun 1966 terjadi penggantian nama menjadi Jembatan Ampera di saat pergolakan politik di Indonesia.
Jembatan Ampera ini terletak di tengah pusat kota yang menghubungkan daerah seberang Ulu dan seberang IIir.
Di kawasan ini terkenal akan kuliner khas Palembang yang sangat popular dan Jembatan inilah yang menjadi semacam Ikon atau lambang kota.
Pada awalnya begian tengah badan Jembatan Ampera bisa dikontrol naik turun, mengingat pada masa itu Sungai Musi merupakan jalur utama perdagangan melalui jalur laut.
BACA JUGA:Jelajahi Sidoarjo: 7 Tempat Wisata Kekinian untuk Liburan Tahun Baru yang Berkesan
Seiring berkembangannya kota Palembang, naik turun jembatan kini sudah tidak fungsikan lagi.
Keindahan akan terlihat di saat malam hari, jembatan ini dihiasi lampu-lampu berwarna-warni yang memancar ke segala arah.
Di atas jembatan ini pengujung bisa melihat rumah apung atau rumah sakit yang menjadi rumah khasnya Kota Palembang.
Lebih mengasyikkan lagi jika Anda berkunjung saat diadakannya festival air di Sungai Musi yaitu lomba perahu, lomba menyeberang sungai dan kontes menghias perahu.
BACA JUGA:Rekomendasi 8 Destinasi Wisata Terbaik di Solo untuk Liburan yang Tak Terlupakan!