PAGARALAMPOS.COM - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin berikan penghargaan kepada Kelompok Kerja Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat atau Risk Communication and Community Enggagement (Pokja RCCE) Ikut andil dalam keberhasilan penanganan COVID-19.
''Saya ingin ucapkan terima kasih kepada teman-teman (Pokja RCCE) yang sudah membantu Indonesia sejak COVID-19 ini teridentifikasi di bulan maret 2020. Alhamdulillah berkat kerja sama kita semua, kita bisa menangani pandemi dengan baik,'' ujar Menkes Budi usai memberikan penghargaan kepada RCCE, Rabu (1/2) di Jakarta.
Masalah kesehatan di Indonesia tidak bisa diselesaikan oleh satu kementerian/lembaga. Menurutnya, masalah kesehatan itu terlampau besar kalau diselesaikan sendiri secara eksklusif. ''Pasti tidak akan berhasil,'' tegasnya.
BACA JUGA:Sepanjang 2022, Museum Geologi Tembus 326,356 Pengunjung
''Harus bersama-sama, harus inklusif, harus mendengarkan pendapat pihak lain. Kita harus rangkul semua unsur jika ingin berhasil,'' ucap Menkes Budi.
Dikatakan Menkes, keterlibatan Pokja RCCE janganlah berhenti setelah COVID-19 terkendali. Masih banyak masalah kesehatan lain yang juga harus ditangani.
Menkes mencontohkan salah satu penyakit, misalnya diabetes. Penyakit diabetes ini berbahaya, bila dibiarkan dapat mempengaruhi kesehatan lainnya seperti jantung dan ginjal.
''Paling banyak menyerang ginjal. Orang jadi harus cuci darah, kalau cuci darah itu mesti masuk rumah sakit setiap minggunya dan membutuhkan waktu berjam-jam sekali cuci darah. Sudah pasti kualitas hidupnya jelek banget,'' ungkap Menkes Budi.
BACA JUGA:Kemenag dan MWL Sepakati Sinergi Program Keagamaan dan Kemanusiaan
Cara yang paling tepat mengatasi diabetes adalah dengan mengedukasi setiap orang untuk lebih peduli terhadap kesehatan dan mengubah gaya hidupnya.
Pokja RCCE dapat ikut andil dalam mengkomunikasikan hal tersebut kepada masyarakat.
Pelaksanaannya akan dikoordinasikan oleh Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat.
Pokja RCCE merupakan kelompok kerja yang dibentuk sejak awal pandemi COVID-19. Pokja ini berperan dalam memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang tepat dalam melindungi diri dari bahaya COVID-19 di tengah maraknya peredaran hoaks dan misinformasi.
BACA JUGA:Presiden Singgah ke Taman Bung Karno Sebelum ke Bendungan Danu Kerthi Buleleng
Selain itu, Pokja ini berperan pula dalam mengkoordir dan memfasilitasi kolaborasi komunikasi untuk respons COVID-19 yang dilakukan oleh berbagai lembaga di tingkat nasional dan daerah, mengadvokasi kebijakan untuk penanganan COVID-19 yang adil dan inklusif, memberi masukan pada strategi komunikasi dan pesan kunci yang dirumuskan oleh pemerintah agar dapat dipahami dengan baik dan disebarkan secara luas melalui berbagai kanal komunikasi dan kegiatan pelibatan masyarakat di lapangan, serta memastikan adanya mekanisme umpan balik masyarakat untuk respons COVID-19 yang berkualitas, adil, dan inklusif.