Komdis PSSI Berharap Arema FC Tak Bubar

Rabu 01-02-2023,19:28 WIB
Reporter : Rerry
Editor : Rerry

”Izin tidak dicabut. Yang mengganggu justru akan kami kejar. Jangan mengorbankan klub. Jangan karena ada orang mengganggu, lantas kompetisi dihentikan. Tidak boleh,” tegasnya.

Sementara itu, Presiden Persija Jakarta Mohamad Prapanca sangat menyesalkan apabila langkah bubar jadi diambil. ”Arema FC bukan klub baru. Perjalanan mereka sangat panjang. Tapi, kita lihat keputusannya seperti apa,” ujar Prapanca di kantor Persija, Jakarta Selatan, kemarin sore.

Jika Arema FC bubar, Macan Kemayoran –julukan Persija– akan terkena imbasnya. Sebab, Persija adalah tim yang pernah mengalahkan Arema FC di Stadion Kanjuruhan.

Jika Singo Edan –julukan Arema FC– bubar, kemenangan Persija di Kanjuruhan akan dihapus. Dan, itu sangat merugikan Persija. Apalagi, tim ibu kota sedang bersaing di papan atas klasemen.

”Tentu ini sangat disesalkan. Tapi, itu yang terjadi hari ini. Realitas yang ada sekarang. Tinggal kita ikuti saja nanti bagaimana,” imbuh Prapanca.

107 Diamankan, 94 Dibebaskan

Sementara itu, kasus perusakan kantor Arema FC terus didalami kepolisian. Sebelumnya, dari lokasi kejadian, polisi mengamankan 107 orang. Kemarin (30/1) pada pukul 16.21, Kapolresta Malang Kota Kombespol Budi Hermanto mengatakan sudah memulangkan 94 orang dari jumlah tersebut.

”Mereka dipulangkan karena penyidik tidak menemukan keterkaitan mereka dalam insiden itu,” kata dia dalam rilis tertulisnya.

Pemeriksaan tersebut diketahui dilakukan nonstop. Mulai saat kejadian hingga kemarin sore. Sisa 13 orang yang tidak dipulangkan hingga kini masih diperiksa penyidik Satreskrim Polresta Malang Kota. Tetapi, belum dapat dipastikan apakah 13 orang tersebut memiliki keterlibatan dalam kerusuhan Minggu siang tersebut.

”Masih dilakukan gelar perkara, menyesuaikan keterangan dan barang bukti yang ada untuk menetapkan tersangka dan peran mereka,” ujarnya.

Tetapi, pengusutan kasus kerusuhan tersebut mengundang tanya LBH Malang. ”Kami mendapat aduan bahwa banyak yang diamankan itu tidak terlibat sama sekali dari kejadian tersebut,” kata Kepala LBH Malang Daniel Siagian SH.

Per pukul 13.00, LBH mendapatkan setidaknya 20 aduan dugaan salah tangkap oleh petugas.

Pihaknya menyayangkan hal tersebut. Apalagi, berdasar pengaduan yang diterima, pengamanan 107 orang itu dilakukan secara tidak teratur. Ada yang sedang nongkrong di sekitar tempat kejadian, bahkan ada yang diamankan di lokasi yang cukup jauh. Sebut saja di dekat gedung DPRD, Jalan Ijen, Jalan Bandung, dan Stadion Gajayana.

Daniel menyebut bahwa orang-orang tersebut ditangkap karena memiliki ciri memakai baju hitam dan sedikit basah kena hujan. ”Kami masih berkoordinasi terus dengan satreskrim untuk mendalami lagi siapa-siapa saja yang tidak terlibat dalam insiden,” ujar dia.*

 

Kategori :