Sama seperti tindakan medis pada umumnya, laser untuk mengobati keloid juga dapat menimbulkan efek samping, seperti perubahan warna kulit, muncul lepuhan, dan pengerasan kulit.
BACA JUGA:Bikin Ngiler! Inilah Resep Sambal Terasi Mentah Pedas, Dengan Rasa Yang wow!
3. Terapi radiasi
Beberapa bekas luka keloid dapat diobati dengan terapi radiasi tingkat rendah.
Ini dilakukan menggunakan sinar-X yang diarahkan ke keloid untuk mengecilkan tampilan keloid. Paparan sinar-X dapat menghancurkan sel-sel kulit yang menghasilkan kolagen.
Sinar-X pada terapi radiasi hanya menembus lapisan kulit paling atas dan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit.
Namun, dalam kasus tertentu, sinar tersebut justru bisa menimbulkan komplikasi kulit.
Terapi radiasi umumnya hanya direkomendasikan apabila perawatan dengan kortikosteroid tidak bekerja dengan baik.
BACA JUGA:6 Makanan Khas Yogyakarta yang Enak, Wajib Anda coba!
4. Operasi pengangkatan keloid
Jika keloid tidak bisa diatasi dengan berbagai pengobatan di atas, operasi pengangkatan keloid bisa dilakukan.
Namun, tindakan ini biasanya jarang direkomendasikan oleh dokter. Pasalnya, bekas luka keloid sangat rentan terbentuk kembali setelah operasi.
Untuk meminimalkan risiko kembalinya bekas luka keloid, operasi biasanya dikombinasikan dengan metode perawatan lain, seperti terapi radiasi dan suntikan kortikosteroid.
Selain itu, dokter biasanya juga akan menyarankan untuk menutupi area keloid yang dioperasi menggunakan kain selama beberapa bulan untuk mencegah pembentukan bekas luka baru.
BACA JUGA:5 Manfaat Buah Nanas untuk Kesehatan, Perokok Wajib Tahu
Hasil perawatan dengan berbagai pilihan obat keloid di atas sebenarnya bisa berbeda-beda setiap orang.