PALEMBANG- Tingkat kerawanan dalam pemilu di Sumsel dibagi dalam tiga kategori yakni tinggi, sedang dan rendah. Informasi ini telah disampaikan di akhir Desember 2022 lalu. Ungkap Ketua Bawaslu Provinsi Sumsel, Yenli Elmanoferi MSi. Dijelaskan Yenli, untuk Sumsel sendiri ada delapan daerah tingkat kerawanan pemilu rendah dan delapan sedang hanya satu yang kerawanan tinggi, yaitu Banyuasin.
Menurut Yenli, indeks kerawanan pemilu ini berkaca pada Pemilu 2019 lalu, ada beberapa permasalahan. Salah satunya terjadi pemungutan suara ulang (PSU). Kemudian juga , terjadi ketidakcukupan surat suara.
BACA JUGA:DPT Sumsel belum Final
Terus tertukarnya surat suara antara dapil. Begitu juga soal batas wilayah antara kabupaten Banyuasin dan Kota Palembang.
Ini juga membuat rawannya distribusi logistik yang tertukar antara wilayah.
“Inilah yang menyebabkan Banyuasin, masuk dalam kategori salah satu daerah rawan tinggi,” bebernya. Tapi, secara umum, indeks kerawanan pemili Sumsel kategori rawan sedang.
BACA JUGA:Petani Kopi Dibikin Pusing, Ini Alasannya
Cuma memang ada beberapa daerah yang perlu jadi perhatian.
Seperti Kabupaten Empat Lawang, pernah terjadi keributan.
Beruntung ada kebijakan serta keputusan cepat Bawaslu Sumsel dan KPU Sumsel.
Rekapitulasi suara ditarik ke provinsi clear, d an tidak ada lagi permalahan.
BACA JUGA:Dijambret saat Turun Mobil, Ibu ini Kehilangan Belasan Juta!
Begitu juga kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), a danya ketidakpuasan.
Berkaca dari itu, dua daerah ini masuk dalam early warning.
“Kita telah koordinasi dengan Polda Sumsel. Pak Kapolda menyambut baik dan siap bersinergi untuk menciptakan kondisi aman. Baik sebelum, pada saat pelaksanaan serta pascapemilu,” imbuhnya. Khusus Palembang, ibu kota Provinsi Sumsel, masuk kategori sedang.