PAGARALAMPOS.CO - Ganda putri Indonesia Siti Fadia Silva Ramadhanti senang bisa mendapat kesempatan main di BWF World Tour Finals 2022. Dia bertekad memberikan permainan terbaik.
Dibandingkan dengan Apriyani Rahayu, pasangannya di ganda putri yang sudah pernah main di World Tour Finals pada 2021, Fadia memang kali pertama main di turnamen penutup musim BWF.
Tiket ini ia dapatkan bersama Apriyani, setelah salah satu wakil ganda putri Jepang, Nami Matsuyama/Chiharu Shida, memutuskan mundur. Kebetulan, Apri/Fadia berstatus sebagai reserve pertama, sehingga kuota yang kosong itu otomatis dialokasikan kepada mereka.
Fadia gembira dengan kesempatan yang mereka dapatkan ini. Tapi ia juga harus bisa mengontrol diri supaya tidak menjadi bumerang saat tampildi Bangkok, Thailand, 7-11 Desember nanti
"Sebenarnya me-manage-nya (anstuasiasme) enggak yang bagaimana-bagaimana. Karena diingatkan lagi dengan Kak Apri dan pelatih (eng Hian) untuk jangan berekspetasi terlalu tinggi. Main saja kasih yang terbaik tiap match-nya supaya enggak kepikiran," kata Fadia saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Kamis (1/12/2022).
BACA JUGA:Tak Terima Dimarahi! Siswi SMP Di Palembang Polisikan Ibu Kandung
"Soalnya kalau menggebu-gebu kan rasanya ingin menang, ingin juara, jadi tetap ya dikontrol dan fokus tiap main," lanjutnya.
Sikap Fadia yang wawas diri boleh jadi wajar baginya dan Apriyani. Apalagi melihat peta persaingan ganda putri di BWF World Tour Finals cukup merata.
Seperti diketahui, selain pasangan Malaysia Pearly Tan/Thinaah Muralitharan, yang kini tengah naik daun. Lawan Apri/Fadia juga terdiri dari Jeong Na Eun/Kim Hye Jeong (Korea Selatan), Zhang Shu Xian/Zheng Yu (China), Benyapa Aimsaard/Nuntakarin Aimsaard (Thailand), Chen Qing Chen/Jia Yifan (China), Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai (Thailand), Vivian Hoo/Lim Chiew Sien (Malaysia).
BACA JUGA:Bentuk Sinergitas, Polres Pagaralam Sediakan Media Center Untuk Wartawan
"Semuanya (lawan di WTF) berat sih. Semua ada kelebihan dan kekurangan. Ya, nanti kita evaluasi lagi saja, makanya menunggu nanti lawan siapa (saat fase grup). Pasti nanti disiapkan, kalahnya kenapa, menangnya kenapa? Nanti dipelajari lagi," kata Fadia.