Karakter Kepercayaan

Kamis 27-10-2022,08:00 WIB
Reporter : Disway.Id
Editor : Bodok

Semen leleh // Istri : " Pa... Papa kan pemborong bangunan, Papa tahu gak semen yang bikin leleh ?". / Suami :" ya ndak ada lah Ma... Mama ini ada ada saja..."./ Istri : " hmmmm... Ada lah Pa...". / Suami :" Hmmmm...ra mungkin ". / Istri :" ada Pa.... Semen Jak ". / Suami : " Semen jak ? Semen apaan itu ?". / Istri : " Semen jak Kau hadir di hidupku, aku serasa orang paling bahagia di dunia ini...". / Suami :"ooooh..... So sweet... Muah...muah...muah... I love you say...muah".

 

tyong Antonio

Betul pak nama2 tempat itu ada di P. bangka(babel). Memeng kualitas semen semua hampir sama aja. Yg terpenting itu sebenernya kualitas pasir. Kalau di bangka kita pakai semen apa aja pasti kuat. Karna pasir yg dipakai sana pasir bekas tambang timah, bagus sekali. Kalau uda mengeras mungkin sampai kiamat pun tetap tak berubah. Lain halnya kalau pakai pasir dari Jawa, tak brp tahun uda jadi rapuh. Yg saya tahu dulu taon 70an80an semem padang banyak dipakai di bangka buat berbagai bangunan. Entah kalau skrg. Hanya beda corak kalau sudah keras agak gelap. Kualitas sih sama. Harga agak murah dikit karna mungkin faktor biaya transpotasi lebih dekat. Sekali lagi Ini pengalaman saya di taon 70an80an entah kalau skrg. Demikiian sobat

 

Leong putu

Tebak tebak buah manggis. / Pikiran saya tergelitik untuk memikirkan, apa yang ada dalam pikiran bapak berbaju coklat bermasker putih, di dalam gambar yang menyertai tulisan ini. Kira2 apa yang Ia pikirkan saat melihat bapak di depannya sedang ngomel2 sambil menginjak plafon.? Hmmmmm....... Apa ya ? bahasa tubuhnya itu membuat saya terpingkal pingkal....wkwkwk... ..... Mungkinkah dalam pikirannya Ia berkata :"..... Aduh kepencet Send

 

Jimmy Marta

Abah pernah ke Ulakan? Pasti abah ikut Basapa. Itu acara ziarah ke makam Syeikh Burhanudin. Kegiatan ini intinya ziarah ke makam Syekh Burhanudin. Dilaksanakan setiap tanggal 10 bulan Safar (tp diambil hari Rabu terdekat, sesuai hari wafat). Basapa itu berasal dari kata Safar. Orang Minang mengucapkan bulan Safar dg Sapa. Ber safar jadi basapa... Jika anda ingin ikut acara ziarah ini sangat mudah. Dari Pdg ke lokasi hanya sepelemparan batu. Bahkan jika anda turun pesawat tujuan Pdg hanya perlu bbrp menit sampai dah. Belakangan kegiatan basapa diikuti tidak saja oleh penganut tarekat Syatariyah. Masyarakat umum pun banyak ikut, bahkan dari luar provinsi Sumbar. Ritual yg sudah jadi kalender budaya.

 

Chei Samen

Sore Pak Mirza. UKM. Takajuik baruk den. Di UKM saya dapet cewek Minang. Terus diperisteri. Dibawanyi saya ke Teluk Bayur, kampuang den katanyi. Didengarkan lagu "..selamat tinggal teluk bayur permai.. "mempesona. Udah lupa, Elly Kasim kah penyanyinyi.. ceria selalu Prof.. Anyway, thanks 4 info.

 

Mirza Mirwan

Pagi tadi saya pikir CHD hari ini tak akan banyak dikomentari. Soalnya kemarin banyak yang minta membahas tentang Rishi Sunak, sih. Tetapi, welhadalah, pulang dari Dhuhuran saya tengok CHD kok sudah ada 120 komentar. Takajuik ambo! Tentang disertasi doktor Suryadi. Kebetulan saya punya copy disertasi sang filolog. Judul aslinya adalah: The Recording Industry and "Regional" Culture in Indonesia: The Case of Minangkabau. Tebalnya sekitar 280 halaman, termasuk daftar pustaka. Disertasi itu berbicara tentang industri rekaman di indonesia sejak zaman kolonial (pakai piringan hitam) sampai berganti kaset, cd, dan vcd. Ada ilustrasi berupa sampul piringan hitam, kaset, cd, dan vcd lagu-lagu minang, iklan pertunjukan, iklan toko kaset -- ada yang namanya "Toko Anti Mahal" segala. Juga ada foto legenda penyanyi Minang seperti Tiar Ramon dan Elly Kasim. Sedang "Audible Locality" yang diterbitkan oleh Universiti Kebangsaan Malaysia adalah pengembangan dari disertasi tersebut, karena lebih tebal, 400-an halaman. Dua tahun yang lalu teman saya di UKM menawari saya, mau dikirimi buku itu atau tidak. Karena itu pengembangan dari disertasi Pak Surya Suryadi -- itu nama resminya di Universiteit Leiden, saya hanya bilang terima kasih. Tidak usah. Hagimana, wong disertasi aslinya saja saya hanya membaca secara acak, kok. Inilah kejelekan saya: tidak suka membaca buku yang tiap halaman ada catatan kaki. Oh, iya, Pak Surya Suryadi memperoleh gelar doktor di tahun 2014.

Tags :
Kategori :

Terkait