JAKARTA, PAGARALAMPOS.CO - Gestur Presiden Jokowi yang tampak tidak membalas ajakan berpelukan dari Ketua Umum (Ketum) Partai Nasdem Surya Paloh saat menghadiri perayaan HUT Partai Golkar kini menjadi sorotan.
Menanggapi hal itu, Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Faldo Maldini mengatakan, apabila satu pihak sudah tidak lagi berkomitmen dengan visi Presiden Joko Widodo (Jokowi) maka seharusnya tahu diri.
"Kalau tidak komit lagi dengan visi presiden, ya harusnya ukur diri saja. Datang tampak muka, pergi tampak punggung. Pamit baik-baik," kata Faldo kepada wartawan, ditulis Senin 24 Oktober 2022.
Faldo berpandangan, bahwa sudah semestinya koalisi pemerintah harus solid dalam mendukung pemerintahan hingga akhir jabatan.
"Anggota koalisi pemerintahan seharusnya solid untuk ikut menuntaskan persoalan negara sampai pemerintahan ini selesai," ujarnya.
BACA JUGA:Gestur Jokowi Tolak Pelukan Surya Paloh Jadi Sorotan, PDIP: Jangan Jadi Isu Politik, Lah!
Selain itu, Faldo juga menyinggung soal pidato Jokowi di acara HUT Partai Golkar tersebut.
Menurutnya, presiden berkali-kali mengatakan harus hati-hati mencari sosok calon pemimpin.
Presiden juga menekankan agar tidak perlu terburu-buru. Sebab, masalah yang akan dihadapi ke depan akan berat.
"Antara lain krisis ekonomi dan pangan. Jadi perlu duduk bersama dulu, mendudukan permasalahan yang jadi tugas selanjutnya," imbuhnya.
BACA JUGA:Mati Pajak Lima Tahun, Kendaraan Dianggap Bodong
Meski demikian, Faldo menilai jika sikap presiden yang tidak membalas pelukan Surya Paloh bukan menandakan ada permasalahan personal.
Sebab, saat mengawali pidatonya Presiden Jokowi menyebut semua nama ketua umum parpol yang hadir. Termasuk, Surya Paloh.
"Saya kira tidak ada soal personal, dalam pidato hampir semua nama tokoh disebut Presiden. Tidak ada masalah," ucapnya.
BACA JUGA:Junjung Tinggi Integritas Bawaslu, 27 – 30 Oktober Panwascam Terpilih Dilantik