PAGARALAM POS, Pagaralam – Kendati bukan komoditi utama Pertanian di Kota Pagaralam, namun budidaya Jagung masih cukup diminati petani.
Sisi lain, untuk mengoptimalkan hasil panen patut diwaspadai sejumlah hama penyakit yang menggaggu tanaman.
Salahsatunya, Ulat Grayak Frugiperda (UGF), ucap Budi Dharma Saputra SP Koordinator PPEP POPT Kota Pagaralam didampingi Petugas PPEP POPT Eka Putrina SP, Selasa (20/9).
“Kenali gejala serangannya pada tanaman Jagung. Pada serangan awal, larva UGF memakan lapisan epidermis daun,” kata dia.
BACA JUGA:Rapat Paripurna IX Sidang ke-IV DPRD Pagaralam Khidmat
Pada serangan lanjutan, larva ulat gerayak ini memakan daun-daun hingga ke pucuk tanaman serta terlihat lubang-lubang pada daun jagung.
BACA JUGA:Wako Terima Kunjungan Pengurus Bundo Kandung
Selain menyerang daun, juga dapat menyerang tongkol Jagung.
BACA JUGA:Presiden Jokowi: Indonesia Harus Tetap Waspadai Pandemi Covid-19
Belum lama ini, pihaknya melakukan pengamatan dan monitoring di areal pertanian di Kelurahan Tumbak Ulas, Kecamatan Pagaralam Selatan.
BACA JUGA:Resmikan Tol Cibitung - Cilincing, Presiden: Percepat Mobilitas Barang untuk Ekspor
Pada hamparan 1 Ha Jagung Manis dengan umur tanaman 7-20 HST ditemuai serangan OPT Ulat Gerayak.
BACA JUGA:Azyumardi Azra Dimakamkan, Menko PMK Jadi Irup
“Varietas yang ditanam jenis Paragon, dengan luas serangan 0,1 Ha dan intensitas serangan 0,5 %,” beber Budi Dharma petugas perpanjangan tangan BPTPH Provinsi Sumsel.
“Untuk mengatasi serangan OPT ini melalui petugas POPT, petani disarankan untuk melakukan sanitasi lahan, pengendalian dengan menggunakan APH beauveria bassiana atau insektisida berbahan aktif,” kata dia menambahkan apabila luas dan intensitas serangan di atas ambang ekonomi lakukan pengendalian dengan prinsip 6 tepat dan tak lupa pengamatan rutin untuk memantau perkembangan OPT.