AHY 'Dukung' Jokowi Sebar BLT saat Kenaikan Harga BBM: Bagus Lanjutkan, Jangan Malu-malu

Jumat 16-09-2022,09:30 WIB
Reporter : Disway.Id
Editor : Bodok

JAKARTA, PAGARALAMPOS.CO - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono menyindir kebijakan pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Ia mengatakan bahwa dulu BLT yang dilakukan pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat dihina karena menghambur-hamburkan uang.

"Dulu dihina-hina BLT kita 'apa itu BLT hanya untuk menghambur-hamburkan uang negara? Dibilang kita tak punya cara lain, padahal itulah cara yang bijaksana untuk membantu rakyat miskin," ujarnya saat Rapimnas di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Kamis, 15 September 2022.

BACA JUGA:Prabowo 'Nyapres' Lagi, Praktisi: Gak Ada Elu Gak Rame!

Meskipun begitu, ia tidak mempermasalahkan hal tersebut lantaran program BLT yang dilakukan pada masa pemerintahan SBY itu ternyata masih terus dilakukan hingga masa pemerintahan sekarang.

Ia pun mengatakan untuk tidak perlu malu-malu mengakui program yang sempat dilakukan bapaknya.

"Sekarang BLT? ...It's oke, sesuatu yang bagus kalau dilanjutkan enggak apa-apa, enggak usah malu-malu juga," jelasnya.

Diketahui sebelumnya, Presiden Republik Indonesia yang ke-6, SBY sempat memberikan BLT ke masyarakat sebagai salah satu opsi untuk mengurangi beban rakyat karena kenaikan harga BBM.

BACA JUGA:Rapimnas Partai Demokrat, DPC Partai Demokrat Pagaralam Siap Dukung AHY

Menurut SBY, BLT merupakan opsi yang bermanfaat untuk rakyat miskin dan semi miskin, terutama saat pemerintah ingin menaikkan harga BBM.

Tetapi, bantuan BLT yang dilakukan oleh SBY ini sempat disindir oleh berbagai pihak. Salah satunya yang menohok adalah Joko Widodo atau Jokowi.

Saat Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta, dirinya sempat terang-terangan mengkritik dan tidak setuju dengan adanya BLT.

BACA JUGA:Persiapan Pemilu, DPC Partai Republiku Serahkan SK ke KPU

Menurutnya BLT adalah kebijakan yang tidak mendidik dan hanya membuat masyarakat semakin malas lantaran dana tersebut dikasih secara cuma-cuma.

Sedangkan saat itu dirinya berpikir dana tersebut harus dijadikan sebagai pancingan untuk memberdayakan ekonomi masyarakat. 

Kategori :