PAGARALAM, PAGARALAMPOS.CO - Gempa bumi tektonik terjadi berjarak sekitar 64 Kilometer Barat Daya Kaur Bengkulu, berkekuatan magnitudo 6,5 Skala Richter. Gempa yang cukup kuat ini terasa hingga ke Kota Pagaralam, Selasa 22 Agustus 2022 malam sekitar pukul 21,31 WIB.
“Gempa terasa terekam di alat seismograf berkekuatan sekitar MMI 4, meski demikian kondisi kekinian aktifitas kegempaan Gunung Api Dempo tidak terpengaruh, masih tetap aktif normal,” ujar Ketua Pos Pemantauan Gunung Api Dempo, Megian Nugraha, Selasa 22 Agustus 2022.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, gempa membuat sebagian wilayah Kota Pagaralam terasa guncangan yang sangat kuat selama lebih 2 menit, hingga membuat warga terkejut dan panik berhamburan keluar rumah, bahkan sebagaian besar rumah-rumah warga yang ada disekitar Gunung Dempo banyak terimbas akibat gempa yang cukup besar kali ini terasa di kota Pagaralam .
Menurut Megian, gempa bumi yang terjadi pastinya bukan berasal dari aktifitas Gunung Api Dempo, namun karena sumber gempa cukup dekat ke Kota Pagaralam jaraknya jadi cukup terasakencang goncanganya. Di Pos Pemantau Gunung Api Dempo saja yang berlantai 2 lemari lemariFile sampia terbuka akibat goncangnya.
BACA JUGA:Gempa Bengkulu Guncang Pagaralam
Namun Syukur Alhamduliah gempa yang terjadi hingga terasa di Kota Pagaralam tidak mempengaruhi aktifitas kegempaan Gunung Api Dempo, masih terpantau Aktif Normal berada di level 2.
“Meskipun cukup kuat terasa dan sempat membuat heboh sebagian masyarakat, namun gempa ini berasal dari luar Pagaralam. Atau dengan kata lain, merupakan gempa tektonik, bukan gempa vulkanik yang ditimbulkan oleh Gunung Api Dempo,” terangnya.
Dijelaskannya, pada alat seismograf sendiri berhasil merekam gempa yang ada berskala sekitar MMI 4, terjadi tepat pada Selasa (22/8) sekitar pukul 21.31 WIB. Sementara dari informasi pusat gempa bumi berkekutaan magnitudo 6,5 Skala Richter (SR), terjadi di wilayah Kaur Bengkulu, atau berjarak sekitar 65 Kilometer di kedalaman 12 kilometer.
“Meski gempa terasa tak berpengaruh terhadap aktifitas gunung api Dempo, ke depan belum dapat dipastikan kondisi kekinian Gunung Api Dempo, pasalnya fenomena alam tidak bisa ditebak,” tambah Megian.
BACA JUGA:Gunung Dempo Aman, Embusan dan Kegempaan Nihil
Sambungnya, pihaknya (Pos Pemantau PVMBG) tetap waspada melakukan pemantauan secara intensif dan melapor tiap kejadian terkait Gunung Api Dempo ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Giologi di Bandung secara periodik.
Terpisah salah seorang warga Mang Gelantum (40) mengatakan, gempanya cukup kuat dan terasa bergoyang hebat. “Sudah cukup lama tidak terjadi gempa di kota Pagaralam yang lama dan gonangnaya cukup kuat,” beber Mang Gelantum yang tinggal di daerah Koramil Lama Kecamatan Pagaralam Utara kota Pagaralam.
Diakuinya, rumahnya yang dua lantai beton goncangnya sangat hebat apalagi rumah kayu. Saat terjadi gempa dirinya baru hendak tidur, ia dan keluarganya langsung berhamburan keluar rumah menghindari hal-hal yang tidak dinginkan. “Kami langsung keluar sesaat setelah digoncang gempa,’terangnya.(Cg09/min3)