Pemkot PGA

Parang Badau & Siwar: Jejak Pusaka Suku Bangka Belitung yang Tak Lekang Waktu

Parang Badau & Siwar: Jejak Pusaka Suku Bangka Belitung yang Tak Lekang Waktu

Parang Badau & Siwar-net-kolase

PAGARALAMPOS.COM - Di tengah pesatnya kemajuan zaman dan modernisasi, warisan budaya tradisional masih menjadi bukti nyata tentang kekayaan sejarah bangsa Indonesia.

Salah satu warisan yang masih menyimpan cerita panjang dan nilai luhur adalah senjata tradisional khas Bangka Belitung, yaitu Parang Badau dan Siwar. Kedua senjata ini bukan hanya alat bertahan hidup, tetapi juga simbol keberanian, kehormatan, dan identitas masyarakat Melayu Bangka Belitung.

BACA JUGA:Misteri Murka Kublai Khan: Ekspedisi Mongol dan Pusaka Sejarah Prasasti Pulau Serutu

Asal Usul dan Sejarah Parang Badau

Parang Badau merupakan senjata tradisional yang berasal dari Kerajaan Badau, sebuah kerajaan tua di Pulau Belitung yang eksis pada masa pengaruh Majapahit.

Dikisahkan bahwa masyarakat Badau dulu belajar membuat senjata dari pandai besi asal Jawa yang datang bersama rombongan kerajaan Majapahit. Dari sinilah lahir Parang Badau, sebuah senjata khas yang digunakan untuk berbagai keperluan.

Secara fisik, Parang Badau memiliki bilah panjang dan berat, dengan bentuk melebar di bagian tengah serta meruncing tajam di ujungnya. Gagangnya dibuat dari kayu keras seperti kayu nibung atau kayu jati, sementara sarungnya dihiasi ukiran sederhana namun sarat makna.

Senjata ini digunakan oleh masyarakat untuk berburu, membuka hutan, hingga berperang melawan penjajah di masa lalu.

Parang Badau juga memiliki nilai simbolis yang tinggi. Bagi masyarakat setempat, parang ini menjadi lambang keteguhan, kerja keras, dan keberanian dalam melindungi tanah leluhur. Hingga kini, Parang Badau masih disimpan sebagai pusaka keluarga dan ditampilkan dalam berbagai acara adat dan pameran budaya di Bangka Belitung.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Bendera Pusaka Merah Putih: Simbol Perjuangan dan Identitas Bangsa Indonesia!

Siwar: Senjata Kecil dengan Nilai Besar

Selain Parang Badau, masyarakat Bangka Belitung juga mengenal senjata tradisional lain bernama Siwar. Bentuknya lebih kecil dan ramping dibandingkan Parang Badau, tetapi memiliki dua versi yang berbeda, yaitu Siwar Panjang dan Siwar Pendek.

Siwar Panjang memiliki satu sisi tajam dan digunakan untuk menebas atau melindungi diri.

Siwar Pendek lebih kecil dengan dua mata pisau, biasanya digunakan dalam pertarungan jarak dekat atau sebagai alat praktis dalam kehidupan sehari-hari.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait