Menelusuri Batu Megalitik: Warisan Leluhur yang Sarat Makna Spiritual di Nusantara
Menelusuri Batu Megalitik: Warisan Leluhur yang Sarat Makna Spiritual di Nusantara-Foto: net -
PAGARALAMPOS.COM - Di berbagai wilayah Nusantara, batu-batu besar yang berdiri kokoh di tengah hutan, lahan pertanian, hingga di halaman rumah warga masih sering dijumpai.
Bagi banyak masyarakat adat, batu-batu tersebut bukan sekadar benda mati—melainkan peninggalan leluhur yang menyimpan nilai sejarah, spiritual, dan misteri.
Sebagian digunakan sebagai penanda makam, sebagian lagi menjadi tempat pelaksanaan ritual atau simbol status sosial di masa lalu. Meski zaman telah berganti, batu-batu ini tetap menyimpan kisah yang belum sepenuhnya terungkap.
Batu yang “Berbicara” dalam Diam
Dalam keheningan pedesaan dan hutan adat, batu peninggalan leluhur sering dijaga dengan penuh penghormatan. Warga setempat kerap mengadakan upacara adat di sekitarnya sebagai bentuk penghargaan terhadap arwah leluhur.
BACA JUGA:Manfaat Kunyit Asam untuk Kesehatan: Rahasia Tradisional untuk Tubuh Sehat dan Bugar!
Meski banyak batu tidak memiliki ukiran atau tulisan, masyarakat percaya bahwa tiap batu mengandung energi spiritual atau “roh” dari masa lampau.
Beberapa orang bahkan melaporkan mengalami hal-hal aneh di sekitar batu, seperti mendengar suara misterius atau mendapatkan mimpi yang dianggap sebagai pesan leluhur.
Jejak Budaya Megalitik di Indonesia
Indonesia termasuk salah satu negara dengan peninggalan megalitik terbanyak di Asia Tenggara.
Situs-situs seperti Gunung Padang di Cianjur, Bori Kalimbuang di Toraja, dan Lembah Bada di Sulawesi Tengah menunjukkan bahwa leluhur kita sudah memiliki tradisi batu yang sangat maju dan kompleks.
BACA JUGA:Manfaat Minum Teh Tawar bagi Kesehatan Tubuh: Minuman Sederhana dengan Segudang Khasiat!
Gunung Padang, misalnya, oleh sebagian peneliti disebut sebagai salah satu piramida tertua di dunia. Susunan batu yang rapi di puncak bukit memunculkan dugaan bahwa tempat ini pernah menjadi pusat peradaban kuno. Namun, penelitian resmi masih terus dilakukan, dan misterinya belum sepenuhnya terungkap.
Di Toraja, batu tegak yang disebut simbuang berfungsi sebagai monumen penghormatan bagi bangsawan atau tokoh penting. Prosesi pemakamannya berlangsung sakral, sarat simbolisme, dan menjadi bagian penting dari identitas budaya masyarakat setempat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
