Pemkot PGA

Mengenal Sejarah Istana Kadriah: Warisan Kejayaan Kesultanan Pontianak!

Mengenal Sejarah Istana Kadriah: Warisan Kejayaan Kesultanan Pontianak!

Mengenal Sejarah Istana Kadriah: Warisan Kejayaan Kesultanan Pontianak!-net:foto-

PAGARALAMPOS.COM - Istana Kadriah merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang menjadi saksi kejayaan Kesultanan Pontianak di Kalimantan Barat.

Berdiri megah di tepi Sungai Kapuas, istana ini tidak hanya menjadi pusat pemerintahan Kesultanan Pontianak, tetapi juga menjadi simbol kemegahan budaya dan arsitektur Melayu yang berpadu dengan pengaruh Eropa.

Hingga kini, Istana Kadriah tetap menjadi ikon sejarah yang melestarikan identitas masyarakat Pontianak.

Asal-Usul dan Pendirian Istana

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Danau Kakaban: Keajaiban Laut Purba di Tengah Pulau!

Istana Kadriah didirikan oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, pendiri sekaligus sultan pertama Kesultanan Pontianak. Pembangunan istana ini dimulai sekitar tahun 1771 M, bertepatan dengan berdirinya kota Pontianak.

Menurut catatan sejarah, sebelum mendirikan istana, Sultan Syarif Abdurrahman melakukan perjalanan menyusuri Sungai Kapuas dan Sungai Landak untuk mencari lokasi yang strategis bagi pusat pemerintahannya.

Ketika tiba di pertemuan antara dua sungai tersebut, rombongan sultan konon diganggu oleh makhluk halus atau jin penunggu hutan.

Karena itulah daerah itu dinamakan Pontianak, yang berasal dari kata “kuntilanak.”

BACA JUGA:Sejarah dan Misteri Blue Fire di Kawah Ijen: Keindahan Langka yang Menyimpan Kisah Mistis dan Perjuangan!

Setelah mengusir gangguan tersebut melalui doa dan ritual, Sultan Syarif Abdurrahman membangun sebuah masjid dan istana yang kemudian dikenal sebagai Istana Kadriah.

Arsitektur dan Keunikan Bangunan

Istana Kadriah dibangun menggunakan bahan utama kayu belian, yaitu jenis kayu khas Kalimantan yang terkenal kuat dan tahan lama.

Warna dominan bangunannya adalah kuning keemasan, warna yang melambangkan kemuliaan dan kejayaan dalam budaya Melayu. Arsitektur istana ini merupakan perpaduan antara gaya Melayu, Arab, dan sedikit sentuhan Eropa.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait