Sejarah Tari Gandrung Banyuwangi: Asal Usul, Filosofi, dan Perkembangannya sebagai Ikon Budaya Osing!
Sejarah Tari Gandrung Banyuwangi: Asal Usul, Filosofi, dan Perkembangannya sebagai Ikon Budaya Osing!-net:foto-
PAGARALAMPOS.COM - Tari Gandrung adalah salah satu warisan budaya khas Banyuwangi, Jawa Timur, yang telah dikenal luas baik di dalam negeri maupun mancanegara.
Tarian ini bukan sekadar seni pertunjukan, tetapi juga bagian dari identitas masyarakat Osing, suku asli Banyuwangi.
Keberadaannya sarat makna, berakar pada sejarah panjang, dan masih lestari hingga saat ini sebagai simbol kearifan lokal.
Asal-Usul Tari Gandrung
BACA JUGA:Ayo Ikuti Jejak Perlawanan Petani yang Membuktikan Kekuatan Rakyat Biasa
Pada awalnya, Tari Gandrung berfungsi sebagai wujud rasa syukur kepada Dewi Sri, dewi padi dalam kepercayaan masyarakat agraris Jawa.
Dalam konteks itu, Gandrung bukan hanya hiburan, tetapi juga sarana ritual yang sarat spiritualitas. Seiring perkembangan zaman, fungsi ritual tersebut perlahan bergeser menjadi seni pertunjukan rakyat.
Pergeseran ini dipengaruhi oleh perubahan kepercayaan, masuknya agama Islam, serta dinamika sosial yang terjadi di Banyuwangi.
Namun, esensi dari Gandrung sebagai ungkapan kebahagiaan tetap dipertahankan hingga sekarang.
Peran dalam Sejarah Banyuwangi
Tari Gandrung mulai dikenal luas sejak abad ke-18.
Ketika itu, masyarakat Banyuwangi menjadikan Gandrung sebagai hiburan rakyat yang ditampilkan pada acara-acara besar seperti pesta panen, khitanan, hingga perayaan desa.
Pada masa kolonial Belanda, Tari Gandrung tetap dipertahankan meskipun sempat dianggap sebagai seni tradisi yang hanya milik kalangan bawah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
