Menelusuri Sejarah Gunung Gede Pangrango: Jejak Alam dan Budaya di Tanah Sunda!
Menelusuri Sejarah Gunung Gede Pangrango: Jejak Alam dan Budaya di Tanah Sunda!-net:foto-
PAGARALAMPOS.COM - Gunung Gede Pangrango bukan sekadar dua puncak Gunung yang menjulang di tengah jantung Tatar Sunda.
Ia adalah saksi bisu dari perjalanan sejarah, kekayaan alam, dan kebudayaan yang telah melekat kuat di tanah Jawa Barat sejak masa lampau.
Terletak di wilayah Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, kawasan ini tidak hanya terkenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena nilai sejarah dan spiritual yang menyelimutinya.
Dua Puncak, Satu Cerita
BACA JUGA:Mengenal Suku Berco di Sumbawa: Komunitas Kecil dengan Warisan Budaya yang Kuat
Gunung Gede dan Gunung Pangrango merupakan dua gunung berapi kembar yang terletak berdekatan.
Gunung Gede memiliki ketinggian sekitar 2.958 meter di atas permukaan laut (mdpl), sedangkan Gunung Pangrango sedikit lebih tinggi, yakni 3.019 mdpl.
Kedua gunung ini dipisahkan oleh lembah dalam yang disebut Kandang Badak, yang kini menjadi tempat persinggahan bagi para pendaki.
Kawasan ini telah dikenal sejak masa kolonial sebagai salah satu daerah eksplorasi ilmiah penting.
BACA JUGA:Sejarah Patung Titi Banda: Simbol Kisah Legendaris Ramayana di Tanah Bali!
Bahkan sejak awal abad ke-19, banyak ilmuwan Belanda yang datang untuk meneliti flora dan fauna langka yang hanya bisa ditemukan di kawasan ini.
Salah satu tokoh penting dalam sejarah ilmiah Gunung Gede Pangrango adalah Franz Wilhelm Junghuhn.
Seorang botanis dan geolog berkebangsaan Jerman-Belanda yang dikenal sebagai "Raja Gunung" karena kecintaannya terhadap pegunungan di Hindia Belanda.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
