Pemkot PGA

Masyarakat Hindu Bali Rambut Sebagai Bagian dari Diri yang Tak Boleh Disia-siakan

Masyarakat Hindu Bali Rambut Sebagai Bagian dari Diri yang Tak Boleh Disia-siakan

Masyarakat Hindu Bali Rambut Sebagai Bagian dari Diri yang Tak Boleh Disia-siakan--

PAGARALAMPOS.COM - Di tengah pesona budaya Bali yang magis dan sarat makna, masyarakat Hindu Bali memandang rambut bukan sekadar helai-helai yang tumbuh di kepala. 

Rambut diyakini sebagai bagian dari tubuh yang menyimpan kekuatan spiritual serta identitas pribadi seseorang. 

Tidak heran bila rambut diperlakukan dengan penuh penghormatan, bahkan dalam tradisi sehari-hari hingga upacara-upacara keagamaan. 

Bagi mereka, merawat rambut berarti menjaga kesucian diri dan menghargai anugerah dari Sang Pencipta.

BACA JUGA:Rambut dan Tato Kepala dalam Budaya Maori Peta Identitas yang Hidup di Kulit dan Rambut

Dalam ajaran Hindu Bali, tubuh manusia dianggap sebagai mikrokosmos yang merefleksikan semesta. 

Maka dari itu, setiap bagian tubuh memiliki nilai simbolis, termasuk rambut. 

Rambut yang rapi, bersih, dan terawat mencerminkan kedisiplinan spiritual serta kebersihan lahir dan batin. 

Sebaliknya, rambut yang acak-acakan atau dibiarkan kotor dianggap mencerminkan kekacauan batin dan ketidakseimbangan energi spiritual. 

Oleh karena itu, banyak orang Bali menata rambutnya dengan cara yang sopan dan teratur, bahkan dalam kegiatan sehari-hari.


Masyarakat Hindu Bali Rambut Sebagai Bagian dari Diri yang Tak Boleh Disia-siakan--

Upacara potong rambut, khususnya dalam konteks potong gigi (metatah), merupakan simbol pematangan diri menuju kedewasaan. 

Di beberapa desa, potong rambut juga menjadi bagian dari upacara manusa yadnya—ritual untuk menyucikan perjalanan hidup manusia. 

Saat bayi mencukur rambut untuk pertama kali, itu bukan sekadar kebiasaan medis atau estetika, melainkan ritual penting yang menandai peralihan jiwa dari dunia spiritual ke dunia manusia. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: