Man Bun dan Variasinya Antara Gaya Alternatif dan Simbol Identitas Diri

PAGARALAMPOS.COM - Man bun, sebuah gaya rambut yang dulu dianggap eksentrik, kini menjelma menjadi simbol gaya hidup dan identitas diri. 

Gaya ini tidak hanya tentang mengikat rambut panjang ke atas kepala, tetapi mencerminkan pilihan hidup, kebebasan berekspresi, dan sikap nonkonformis terhadap standar maskulinitas tradisional. 

Dalam beberapa tahun terakhir, man bun telah berkembang dari sekadar tren sementara menjadi bagian dari budaya populer yang diterima luas. 

Baik di lingkungan kreatif maupun korporat, man bun menemukan tempatnya sebagai wujud gaya yang fleksibel dan penuh makna.

BACA JUGA:Top Knot Pilihan Alternatif Bagi Pria Berambut Panjang yang Ingin Tetap Praktis

Awalnya gaya ini banyak diadopsi oleh seniman jalanan, musisi indie, hingga para peselancar yang mengutamakan kenyamanan. 

Namun seiring berjalannya waktu, man bun berevolusi dan merambah dunia fashion kelas atas serta industri profesional. 

Kini, banyak eksekutif muda dan entrepreneur digital yang memilih man bun sebagai bentuk pernyataan gaya yang modern namun tetap personal. 

Gaya ini menawarkan alternatif bagi pria berambut panjang yang ingin tampil rapi tanpa harus kehilangan sentuhan karakter. 

BACA JUGA:Potongan Side Part Formal Cocok untuk Profesional Muda dan Eksekutif

Dari gaya klasik hingga versi undercut, man bun memiliki ragam bentuk yang bisa disesuaikan dengan kepribadian pemakainya.

Terdapat berbagai variasi man bun yang kini populer, mulai dari full bun yang elegan, low bun yang santai, hingga half bun yang terkesan kasual namun tetap stylish. 

Setiap variasi menyampaikan pesan berbeda—full bun memberi kesan formal dan terstruktur, sementara low bun menunjukkan gaya hidup yang rileks dan tidak terikat aturan. 

Sementara half bun, dengan rambut bagian bawah terurai, memberi kesan edgy dan sedikit rebel. 

Sumber: