Bukan Cuma Lithium-ion! Ini Dia Ragam Baterai yang Dipakai HP

PAGARALAMPOS.COM- Dalam dunia perangkat seluler yang serba cepat, baterai adalah jantung yang memompa daya ke dalam genggaman kita.

Kemampuan handphone untuk tetap hidup dan berfungsi sepenuhnya bergantung pada jenis baterai yang digunakannya.

Seiring perkembangan teknologi, berbagai jenis baterai telah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan daya yang semakin meningkat dan desain perangkat yang semakin tipis.

Dua jenis baterai yang cukup dikenal dan memiliki peran penting dalam evolusi daya handphone adalah baterai Lithium-ion (Li-ion) dan Nickel Hydride (NiMH).

BACA JUGA:HP Lipat Nggak Harus Mahal! Intip ZTE Libero Flip Seharga 6 Jutaan

Baterai Lithium-ion (Li-ion)

Baterai Lithium-ion telah menjadi standar emas dalam industri handphone modern. Popularitasnya meroket karena beberapa keunggulan signifikan yang ditawarkannya.

Pertama, baterai Li-ion memiliki kepadatan energi yang tinggi, yang berarti mereka dapat menyimpan lebih banyak daya dalam ukuran dan berat yang relatif kecil. Hal ini sangat penting untuk perangkat portabel seperti handphone, di mana ruang dan berat adalah pertimbangan utama.

Kedua, baterai Li-ion memiliki efek memori yang sangat kecil atau bahkan tidak ada. Efek memori adalah kondisi di mana baterai kehilangan kapasitas maksimumnya jika diisi ulang berulang kali setelah hanya sebagian dayanya habis.

Dengan Li-ion, pengguna tidak perlu khawatir untuk mengosongkan baterai sepenuhnya sebelum mengisi ulangnya, memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam penggunaan sehari-hari.

Ketiga, baterai Li-ion memiliki tingkat self-discharge yang rendah, yang berarti mereka kehilangan daya lebih lambat saat tidak digunakan dibandingkan dengan jenis baterai isi ulang lainnya. Ini memungkinkan handphone untuk mempertahankan daya dalam waktu yang lebih lama saat tidak aktif.

BACA JUGA:Doogee V30 Pro, HP Performa Gahar Baterai 10.800 mAh dan Kamera 200 MP

Meskipun demikian, baterai Li-ion juga memiliki beberapa kekurangan. Mereka cenderung lebih mahal dibandingkan dengan teknologi baterai yang lebih tua.

Selain itu, baterai Li-ion sensitif terhadap suhu ekstrem dan dapat mengalami penurunan kinerja atau bahkan kerusakan jika terpapar panas berlebih.

Sumber: