Pemkot PGA

Menelusuri Sejarah Museum Affandi: Jejak Sang Maestro di Yogyakarta!

Menelusuri Sejarah Museum Affandi: Jejak Sang Maestro di Yogyakarta!

Menelusuri Sejarah Museum Affandi: Jejak Sang Maestro di Yogyakarta!-net: foto-

PAGARALAMPOS.COM - Museum Affandi merupakan salah satu museum seni paling berpengaruh di Indonesia.

Lokasinya berada di tepi Sungai Gajah Wong, Yogyakarta, tepat di tempat sang maestro lukis Affandi pernah tinggal dan berkarya.

Museum ini tidak hanya menjadi ruang penyimpanan karya seni, tetapi juga menjadi saksi perjalanan hidup, pemikiran, dan ekspresi kreatif seorang pelukis yang dikenal sebagai tokoh besar seni lukis modern Indonesia.

Affandi mulai menetap di kawasan tersebut pada tahun 1950-an. Sejak awal ia membayangkan rumah dan studionya kelak dapat berubah menjadi ruang yang terbuka bagi publik.

BACA JUGA:Sejarah Museum Basoeki Abdullah: Jejak Maestro Lukis Indonesia yang Diabadikan dalam Ruang Seni!

tempat orang belajar tentang seni sekaligus mengapresiasi karya-karyanya.

Ia adalah sosok yang percaya bahwa seni sebaiknya dibagikan seluas mungkin, bukan hanya untuk kalangan tertentu.

Setelah membangun rumah dan studio dengan desain unik yang menyerupai daun pisang—bentuk yang disebut-sebut menjadi ciri khas arsitektur rumahnya—Affandi perlahan membangun ruang pamer untuk menyimpan lukisan-lukisan penting sepanjang hidupnya.

Museum Affandi resmi dibuka untuk umum pada tahun 1974. Pembukaan museum ini dilakukan ketika sang maestro masih hidup, sehingga ia dapat mengatur penataan ruang pamer dan menjelaskan makna dari karya-karya yang dipamerkan.

Museum ini pada awalnya hanya terdiri dari satu galeri yang menampung sejumlah lukisan pilihan Affandi. Namun, seiring berjalannya waktu, museum terus berkembang hingga akhirnya memiliki tiga galeri utama dan beberapa bangunan pendukung lainnya.

Galeri pertama menampilkan karya-karya penting dari masa awal hingga masa akhir Affandi.

Pengunjung bisa melihat evolusi gaya melukisnya yang terkenal ekspresif, penuh energi, dan sarat emosi.

BACA JUGA:Sejarah Museum Manusia Purba Sangiran: Jejak Evolusi Manusia dari Lembah Sangiran hingga Warisan Dunia UNESCO!

Teknik khasnya, yaitu melukis langsung dari tube cat ke kanvas tanpa menggunakan kuas, semakin terasa ketika menyaksikan goresan spontan yang kuat dan penuh kesan personal.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait