Menguak Kisah Heroik Kapitan Pattimura: Pejuang Legendaris dari Tanah Maluku
Menguak Kisah Heroik Kapitan Pattimura: Pejuang Legendaris dari Tanah Maluku-fOTO: NET -
Keberhasilan di Saparua membuat banyak daerah lain ikut bangkit. Pattimura dan pasukannya menerapkan taktik gerilya di hutan dan pesisir, membuat mereka sulit ditaklukkan.
Namun Belanda merespons dengan mengirimkan pasukan besar dari Ambon dan Batavia. Secara perlahan, kedudukan rakyat mulai terdesak. Meski terus berjuang, Pattimura akhirnya ditangkap setelah adanya pengkhianatan dari pihak yang bekerja sama dengan Belanda.
Akhir Hidup Sang Pahlawan
Pada 12 November 1817, Pattimura dijatuhi hukuman mati oleh pemerintah kolonial. Sebelum dieksekusi di Ambon, ia mengucapkan kalimat yang hingga kini dikenang dan menjadi penyemangat generasi muda:
“Beta pung jiwa tidak akan mati. Akan lahir Pattimura-Pattimura baru untuk meneruskan perjuangan.”
BACA JUGA:Mengenal Nothing Phone 4, HP Modern dengan Desain dan Teknologi Terbaru
Pengorbanannya menjadi titik penting dalam sejarah kesadaran perlawanan rakyat di Nusantara.
Warisan Perjuangan
Kapitan Pattimura bukan hanya pejuang bersenjata; ia adalah simbol perlawanan terhadap ketidakadilan. Ia memperjuangkan harkat dan martabat rakyat Maluku yang tertindas oleh sistem kolonial.
Sebagai bentuk penghargaan, pemerintah Indonesia menetapkan 15 Mei sebagai Hari Pattimura, sekaligus mengangkat Pattimura sebagai Pahlawan Nasional melalui Keputusan Presiden No. 87 Tahun 1973. Namanya kini diabadikan dalam berbagai institusi, jalan, hingga simbol-simbol perjuangan di seluruh Indonesia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
