Museum Nasional Indonesia: Penjaga Warisan dan Sejarah Bangsa yang Tak Lekang Waktu

PAGARALAMPOS.COM - Museum Nasional Indonesia, yang juga akrab disebut Museum Gajah, merupakan salah satu pusat kebudayaan tertua dan paling bersejarah di Indonesia.

Berlokasi di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, museum ini bukan sekadar tempat penyimpanan benda antik, tetapi juga menjadi saksi perjalanan panjang peradaban bangsa Indonesia sejak masa prasejarah hingga era modern.

Asal Mula Berdirinya

Awal berdirinya Museum Nasional berakar dari tahun 1778, ketika sekelompok ilmuwan Belanda mendirikan lembaga ilmiah bernama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen atau Perhimpunan Batavia untuk Seni dan Ilmu Pengetahuan.

Tujuan utama lembaga ini adalah meneliti serta mengembangkan wawasan mengenai kebudayaan, sejarah, dan alam di Nusantara.

BACA JUGA:Manfaat Kunyit Asam untuk Kesehatan: Rahasia Tradisional untuk Tubuh Sehat dan Bugar!

Seiring waktu, koleksi hasil penelitian dan temuan arkeologinya semakin banyak, meliputi prasasti, arca, naskah kuno, hingga peralatan prasejarah.

Untuk menampung benda-benda tersebut, pemerintah kolonial kemudian membangun gedung khusus yang akhirnya dibuka untuk umum pada tahun 1868, dan inilah yang kemudian dikenal sebagai Museum Nasional

Asal Usul Julukan “Museum Gajah”

Sebutan “Museum Gajah” muncul karena adanya patung gajah perunggu yang berdiri di halaman depan museum. Patung ini merupakan hadiah dari Raja Chulalongkorn (Rama V) dari Thailand saat berkunjung ke Batavia pada tahun 1871.

Sejak saat itu, masyarakat lebih mengenal nama populer “Museum Gajah” dibandingkan nama resminya.

BACA JUGA: Kegunaan Cacing Tanah dan Manfaatnya untuk Kesehatan serta Lingkungan!

Koleksi dan Keistimewaan

Museum Nasional Indonesia memiliki lebih dari 140.000 koleksi bersejarah, yang mencakup bidang arkeologi, etnografi, geografi, numismatika, hingga filologi.

Sumber: