Pemkot PGA

Misteri di Balik Serangan Raden Mas Said: Strategi Jenius atau Dendam Pribadi?

Misteri di Balik Serangan Raden Mas Said: Strategi Jenius atau Dendam Pribadi?

Misteri di Balik Serangan Raden Mas Said: Strategi Jenius atau Dendam Pribadi?-Foto: net -

Setelah wilayah itu dikuasai, Raden Mas Said menunjuk pejabat baru untuk memimpin Ponorogo. Namun, keputusan ini menimbulkan ketegangan karena seharusnya wewenang pengangkatan pejabat berada di tangan Pangeran Mangkubumi, yang memiliki posisi lebih tinggi dan dihormati.

Dari sinilah muncul kisah rakyat tentang perselisihan antara Pangeran Mangkubumi dan Pangeran Sambernyawa.

BACA JUGA:Sejarah Jembatan Cirahong: Ikon Peninggalan Kolonial di Perbatasan Tasikmalaya dan Ciamis!

Salah satu versi populer menyebutkan bahwa konflik terjadi karena Raden Mas Said tidak menyerahkan dua penari bedaya yang ditangkapnya—Ismoyowati (Pun Saripi) dan Marioněng (Pun Sampět)—kepada ayah mertua Pangeran Mangkubumi sebagai bentuk penghormatan.

Walau bersifat legenda, kisah ini menggambarkan bagaimana hubungan pribadi dan simbol kehormatan dapat mempengaruhi dinamika politik serta kerja sama militer di masa itu.

Secara keseluruhan, perjuangan Raden Mas Said bersama Pangeran Mangkubumi di Ponorogo mencerminkan betapa rumitnya perjuangan melawan penjajahan.

Kemenangan mereka membuktikan pentingnya strategi, kolaborasi, serta faktor kehormatan dan kepercayaan dalam perjuangan rakyat Nusantara menghadapi kekuatan kolonial abad ke-18.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait