Menelusuri Sejarah Suku Berau: Jejak Peradaban Pesisir Kalimantan Timur!
Menelusuri Sejarah Suku Berau: Jejak Peradaban Pesisir Kalimantan Timur!-net: foto-
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Monumen Yos Sudarso: Lambang Keberanian Laut Indonesia!
Kesultanan Berau memainkan peran penting dalam penyebaran agama Islam di Kalimantan Timur.
Melalui jalur perdagangan dan dakwah, Islam berkembang pesat di daerah pesisir dan menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya suku Berau.
Selain itu, kesultanan ini juga menjalin hubungan diplomatik dengan kerajaan-kerajaan tetangga seperti Kutai Kartanegara dan Bulungan.
Kehidupan Sosial dan Budaya
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Monumen Bajra Sandhi: Simbol Perjuangan dan Semangat Bali!
Suku Berau dikenal sebagai masyarakat pesisir yang ramah, religius, dan menjunjung tinggi adat istiadat. Dalam kehidupan sehari-hari, mereka masih memegang teguh nilai-nilai budaya yang diwariskan dari leluhur.
Struktur sosial masyarakat Berau pada masa lalu terbagi menjadi tiga golongan utama, yaitu keluarga bangsawan (kerabat sultan), rakyat biasa, dan para pedagang.
Bahasa yang digunakan oleh suku Berau termasuk dalam rumpun bahasa Melayu, dengan dialek khas yang disebut Bahasa Berau.
Bahasa ini masih digunakan oleh masyarakat di daerah pesisir hingga kini, meskipun mulai bercampur dengan bahasa Indonesia modern.
BACA JUGA:Peningkatan Aktivitas Gunung Dempo: Waspada, Masyarakat Diminta Hindari Kawah dan Sekitarnya
Dalam bidang kesenian, suku Berau memiliki beragam tradisi seperti Tari Jepen, Musik Sampe, serta upacara adat Tasmiyah (pemberian nama bayi) yang sarat dengan nilai-nilai Islam.
Mereka juga memiliki tradisi lisan berupa cerita rakyat dan legenda yang menggambarkan asal-usul dan perjuangan nenek moyang mereka.
Peran Ekonomi dan Interaksi dengan Dunia Luar
Secara ekonomi, masyarakat Berau pada masa lampau dikenal sebagai pelaut dan pedagang ulung.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
