Pemkot PGA

Menelusuri Makna Patung Dewi Sri: Lambang Kesuburan dan Kehidupan di Tanah Nusantara

Menelusuri Makna Patung Dewi Sri: Lambang Kesuburan dan Kehidupan di Tanah Nusantara

Menelusuri Makna Patung Dewi Sri: Lambang Kesuburan dan Kehidupan di Tanah Nusantara-Foto: net -

PAGARALAMPOS.COM - Indonesia dikenal sebagai negeri agraris yang kehidupannya sangat bergantung pada hasil pertanian, terutama padi.

Di balik budaya tersebut, masyarakat Nusantara sejak dahulu menghormati sosok suci yang dianggap sebagai lambang kesuburan dan kemakmuran, yaitu Dewi Sri.

Sosok Dewi Sri tidak hanya hadir dalam cerita rakyat dan ritual adat, tetapi juga diabadikan melalui patung-patung kuno yang mencerminkan spiritualitas serta penghargaan terhadap alam dan hasil bumi.

Asal-Usul dan Makna Dewi Sri

Kepercayaan terhadap Dewi Sri berakar dari tradisi masyarakat Jawa dan Sunda kuno, lalu berkembang seiring masuknya pengaruh Hindu di Nusantara.

Dalam kepercayaan Hindu, Dewi Sri sering dikaitkan dengan Dewi Laksmi, istri Dewa Wisnu yang melambangkan kemakmuran. Namun dalam konteks lokal Indonesia, Dewi Sri lebih dikenal sebagai dewi padi dan kesuburan tanah.

BACA JUGA:Manfaat Daging Kelinci bagi Kesehatan: Sumber Protein Rendah Lemak yang Kaya Nutrisi!

Ia dipercaya sebagai penjaga sawah yang memberi kehidupan dan keseimbangan alam. Berbagai upacara adat seperti Sedekah Bumi, Wiisan, dan Mapag Sri menjadi bentuk penghormatan kepada sang dewi agar hasil panen melimpah dan tanah tetap subur.

Kemunculan Patung Dewi Sri di Nusantara

Patung Dewi Sri mulai banyak ditemukan sejak masa kerajaan-kerajaan Hindu–Buddha, antara abad ke-8 hingga ke-14 Masehi.

Arca-arca ini tersebar di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, pusat kerajaan seperti Medang, Kediri, Singhasari, hingga Majapahit.

Patung Dewi Sri umumnya dibuat dari batu andesit atau perunggu, menggambarkan perempuan berparas lembut dengan perhiasan dan membawa setangkai padi—simbol utama yang menandakan kesuburan. Salah satu patung terkenal ditemukan di Trowulan, bekas ibu kota Majapahit, yang menggambarkan Dewi Sri membawa padi dan kendi air, dua unsur penting kehidupan.

Di Bali, Dewi Sri dikenal sebagai Sri Sedana, pasangan Dewa Wisnu yang dianggap sebagai pembawa kesejahteraan dan keseimbangan hidup.

Nilai Spiritual dan Fungsi Patung Dewi Sri

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait