Pemkot PGA

Jejak Sejarah Rumah Adat Angkul-Angkul: Dari Tradisi Leluhur hingga Arsitektur Modern Bali!

Jejak Sejarah Rumah Adat Angkul-Angkul: Dari Tradisi Leluhur hingga Arsitektur Modern Bali!

Jejak Sejarah Rumah Adat Angkul-Angkul: Dari Tradisi Leluhur hingga Arsitektur Modern Bali!-net: foto-

PAGARALAMPOS.COM - Rumah adat Angkul-Angkul adalah salah satu elemen arsitektur khas Bali yang memiliki nilai sejarah, budaya, dan spiritual yang tinggi.

Meskipun sering dianggap sebagai bagian kecil dari rumah tradisional Bali, Angkul-Angkul sesungguhnya memiliki peran penting sebagai pintu gerbang utama dalam sebuah pekarangan rumah.

Kehadirannya bukan hanya berfungsi sebagai akses masuk, tetapi juga mencerminkan status sosial, kepercayaan, sekaligus identitas budaya masyarakat Bali sejak zaman dahulu.

Asal Usul dan Makna Filosofis

BACA JUGA:Sejarah Museum Wayang: Dari Gereja Kolonial hingga Pusat Pelestarian Budaya Nusantara!

Secara historis, keberadaan Angkul-Angkul tidak bisa dilepaskan dari perkembangan arsitektur Bali Kuno yang dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu dan tradisi lokal masyarakat agraris.

Kata Angkul-Angkul berasal dari bahasa Bali yang berarti “pintu masuk beratap.” Bentuknya menyerupai gapura kecil dengan atap yang dibuat dari ijuk, alang-alang, genteng tanah liat, atau sirap kayu.

Dalam kepercayaan masyarakat Bali, pekarangan rumah dianggap sebagai tempat suci yang harus dilindungi.

Karena itu, Angkul-Angkul dibangun tidak hanya sebagai pintu masuk fisik, tetapi juga sebagai penjaga simbolis dari energi negatif yang hendak masuk.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Museum Gajah: Jejak Peradaban Nusantara di Jantung Jakarta!

Di depan Angkul-Angkul biasanya ditempatkan sesajen atau canang sari sebagai bentuk penghormatan kepada Sang Hyang Widhi.

Struktur dan Ciri Khas Bangunan

Angkul-Angkul biasanya dibangun menggunakan batu bata merah, kayu jati, atau batu paras. Struktur bangunannya terdiri dari dua pilar utama di sisi kanan dan kiri, yang menopang atap tradisional.

Di beberapa rumah bangsawan atau keluarga kasta tinggi, Angkul-Angkul dihiasi dengan ukiran rumit bermotif flora, fauna, serta tokoh dalam cerita Hindu seperti Ramayana atau Mahabharata.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait