Sejarah Rumah Rakit dan Rumah Limas Pelawan: Warisan Arsitektur Tradisional Sumatera Selatan!
Sejarah Rumah Rakit dan Rumah Limas Pelawan: Warisan Arsitektur Tradisional Sumatera Selatan!-net: foto-
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Prasasti Tukmas, Peninggalan Kuno di Sumber Mata Air Emas!
Uniknya, rumah rakit dapat diikat di tepi sungai dan dipindahkan mengikuti arus air atau ketika terjadi banjir besar.
Interiornya sederhana, terdiri dari ruang tamu, kamar tidur, serta ruang masak. Meskipun sederhana, rumah rakit mencerminkan adaptasi tinggi masyarakat terhadap lingkungan perairan.
Pengertian Rumah Limas Pelawan
Berbeda dengan rumah rakit, Rumah Limas Pelawan adalah rumah tradisional yang berdiri di daratan.
BACA JUGA:Srikandi Nusantara: Peran Perempuan yang Terlupakan dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia
Rumah ini berasal dari suku Pelawan, sebuah komunitas yang tinggal di wilayah Musi Banyuasin dan sekitarnya di Sumatera Selatan.
Nama “Limas” merujuk pada bentuk atapnya yang menyerupai limas bertingkat, sementara “Pelawan” adalah identitas suku yang mendiami rumah tersebut.
Rumah limas secara umum dikenal sebagai rumah bangsawan Palembang, namun Rumah Limas Pelawan memiliki ciri khas tersendiri.
Rumah ini dibangun sebagai simbol status sosial, warisan keluarga, serta tempat berlangsungnya upacara adat seperti pernikahan dan syukuran.
BACA JUGA:Jembatan Siti Nurbaya: Ikon Romantis Kota Padang dan Jejak Legenda Minang!
Sejarah dan Fungsi Rumah Limas Pelawan
Rumah Limas Pelawan diperkirakan telah berdiri sejak abad ke-18 hingga ke-19. Struktur rumah ini dibuat dari kayu pelawan atau kayu unglen yang kuat dan tahan lama.
Rumah dibangun dengan tiang-tiang tinggi untuk menghindari banjir serta gangguan binatang liar. Semakin tinggi lantai rumah, semakin tinggi pula status pemiliknya di masyarakat.
Rumah ini memiliki lima tingkat atau disebut kekijing, masing-masing memiliki fungsi berbeda.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
