Teka-teki situs Gunung Padang: Bukan piramida, tetapi punden berundak

BACA JUGA:Sejarah dan Legenda Gunung Tangkuban Perahu: Kisah Cinta Terlarang yang Mewarnai Tanah Sunda!

Tim penelitian yang awalnya terdiri dari 12 anggota ini kemudian berganti nama menjadi Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM)

Gunung Padang dengan tambahan ahli dari berbagai bidang, termasuk arsitek, filolog, astronom, hingga arkeolog.

Di bawah panduan ahli gempa dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (sekarang BRIN), Danny Hilman Natawidjaja, tim tersebut melaksanakan pengeboran. Temuan mereka, termasuk semen kuno, artefak kujang besar, koin logam lama, pasir peredam getaran, serta dugaan adanya berton-ton emas yang terkubur di Situs Gunung Padang, memicu keresahan di publik.

TTRM menyatakan bahwa situs ini berasal dari rentang waktu 13.000 hingga 23.000 tahun Sebelum Masehi. Kronologi penemuan situs ini kemudian dipublikasikan oleh arkeolog Ali Akbar dalam karyanya yang berjudul “Situs Gunung Padang, Misteri dan Arkeologi”.

BACA JUGA:Sejarah Legenda Bandung Bondowoso: Kisah Cinta Tragis di Balik Terciptanya Candi Prambanan!

Danny Hilman pun menerbitkan buku berjudul “Plato Tidak Bohong Atlantis di Indonesia”, yang berusaha menghubungkan tulisan

Plato tentang Atlantis dengan bencana dan hasil riset di Gunung Padang, menunjukkan kemungkinan bahwa situs ini berkaitan dengan peradaban Atlantis.

Namun, klaim-klaim tersebut mendapat banyak kritikan dari kalangan arkeolog, terutama mereka yang tergabung dalam Ikatan

Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI). Dalam sebuah diskusi pada Juli 2013 di Serambi Salihara Jakarta, para ahli arkeologi seperti

BACA JUGA:Sejarah Legenda Roro Jonggrang: Kisah Cinta, Kutukan, dan Asal-Usul Candi Prambanan!

Truman Simanjuntak dan Daud Tanudirjo menyatakan bahwa hasil penelitian Danny masih merupakan hipotesis tanpa dukungan bukti arkeologis yang cukup kuat untuk mendasari klaim tersebut.

Sumber: