Kisah Tragis Boncolono, Maling Gentiri yang Dikenang Sebagai Pahlawan Rakyat Kediri
Kisah Tragis Boncolono, Maling Gentiri yang Dikenang Sebagai Pahlawan Rakyat Kediri-Foto: net -
Ketiganya sering menggunakan kemampuan berubah wujud menjadi kera, harimau, atau ular untuk melancarkan misi rahasia mereka.
Keberanian dan kesaktian mereka membuat rakyat Kediri memberi julukan Maling Gentiri, yang berarti pencuri sakti dari wilayah Gentir—sebuah daerah di Kediri. Bagi masyarakat, mereka bukan penjahat, melainkan pahlawan rakyat yang membela kaum tertindas.
Akhir Tragis Sang Pemberani
Aksi mereka yang sering menggagalkan rencana Belanda membuat para penjajah murka. Pemerintah kolonial pun mengumumkan sayembara besar: siapa pun yang bisa menangkap atau membunuh Maling Gentiri akan diberi hadiah besar.
Namun, semua usaha tersebut gagal karena kesaktian Boncolono dan kawan-kawannya terlalu kuat.
BACA JUGA: Jejak Peradaban Hindu di Sumatera Selatan: Sejarah dan Keunikan Candi Bumi Ayu
Hingga akhirnya Belanda mengetahui rahasia kelemahan ilmu pancasona. Mereka menyadari bahwa Boncolono hanya bisa dikalahkan jika kepalanya dipenggal dan dipisahkan dari tubuhnya di seberang Sungai Brantas.
Untuk menuntaskan misi itu, Belanda menyamar sebagai pedagang kaya yang menginap di rumah dekat sungai dan membawa banyak harta.
Boncolono yang mendengar kabar tersebut tergoda untuk beraksi. Namun, jebakan telah disiapkan. Saat ia dan kawan-kawannya menyusup, pasukan Belanda langsung mengepung mereka.
Pertempuran sengit pun tak terhindarkan. Boncolono terluka parah, tetapi masih berusaha melarikan diri ke tepi Sungai Brantas.
Di sanalah, seorang prajurit Belanda berhasil menebas lehernya, memisahkan kepala dari tubuhnya. Kepala Boncolono jatuh ke sungai, sementara tubuhnya tertinggal di daratan.
BACA JUGA: Mengapa Aceh Sulit Dijajah Belanda? Fakta Sejarah yang Jarang Diketahui
Makam Boncolono dan Warisan Legenda
Setelah kematiannya, jasad Boncolono dan kedua sahabatnya tidak dimakamkan secara layak. Belanda memisahkan bagian kepala dan tubuh mereka agar tidak bisa bersatu kembali.
Kepala Ki Boncolono dimakamkan di daerah Ringin Sirah, pusat Kota Kediri—nama tempat ini berasal dari kata ringin (beringin) dan sirah (kepala).
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
